Ilmuwan baru-baru ini melaporkan adanya temuan 12 ribu lebih spesies baru dari bakteri dan arkea. Temuan bakteri dan arkea yang belum pernah tumbuh di laboratorium ini menggunakan teknik yang disebut metagenomik.
"Kami mampu merekonstruksi ribuan metagenome-assembled genomes (MAGs) langsung dari sampel lingkungan sekuens tanpa perlu membudidayakan mikroba di laboratorium," kata ahli genetika DOE Joint Genome Institute dan penulis Stephen Nayfach.
"Apa yang membuat penelitian ini benar-benar menonjol dari upaya sebelumnya adalah keanekaragaman lingkungan yang luar biasa dari sampel yang kami analisis," sambungnya mengutip dari Science Alert, Rabu (11/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim ini bukan yang pertama menemukan mikroba menggunakan metagenomik. Pada 2018 ada juga ilmuwan yang menemukan 16 virus raksasa. Namun, dalam pekerjaan baru ini, para peneliti mencoba menganalisis sampel dari berbagai area guna mengetahui berapa banyak pengetahuan yang kita miliki tentang mikroba.
"Kami melakukan perakitan dan pengelompokan metagenomik pada 10.450 metagenom yang didistribusikan secara global dari beragam habitat, termasuk laut dan lingkungan akuatik lainnya, lingkungan yang terkait dengan manusia dan hewan, serta tanah dan lingkungan terestrial lainnya," tulis tim.
Ketika tim memeriksa mereka menemukan bahwa 12.556 dari 50.000 MAG belum pernah diurutkan sebelumnya. Melihat ke pohon kehidupan, sangat mengejutkan betapa banyak garis keturunan yang baru terdeteksi.
"Meskipun rancangan genom ini tidak sempurna, mereka masih dapat mengungkapkan banyak hal tentang biologi dan keragaman mikroba yang tidak dibudidayakan," tandas Nayfach.
Penelitian tersebut telah dipublikasikan di Nature Biotechnology. Jika kamu tertarik untuk membaca lebih lanjut, kamu bisa mengkliknya di SINI ya, detikers.
(ask/fay)