Jakarta -
Tardigrade membuat para ilmuwan yang menelitinya kagum. Meski tampangnya imut-imut, makhluk ini sangat kuat. Tardigrade dapat bertahan hidup puluhan tahun tanpa asupan apapun dan di kondisi ekstrem. Saat ini para peneliti sedang mencari tahu spesies apa kira-kira yang bisa menandingi ketangguhannya.
Jika membicarakan kekuatan tardigrade, ada banyak sekali fakta yang akan membuat kita terkesima. Sebagai contoh, pada 2007, dua tardigrade dilepaskan ke luar angkasa, keduanya berhasil kembali ke Bumi dalam kondisi masih hidup. Bayangkan, manusia saja tidak akan bertahan hidup selama dua menit di luar angkasa.
Tardigrade adalah sekelompok spesies invertebrata kecil yang hidup di seluruh dunia. Spesies ini sebenarnya ada di sekitar kita. Namun karena ukurannya mikro, kita tidak bisa melihatnya dengan mata telanjang. Makhluk ini ada di mana-mana, dia ada di lumut yang tumbuh di kebun belakang rumah, di dasar laut, puncak gunung, bahkan di gunung berapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli astrobiologi Dr Jon Stone dari McMaster University merangkum bagaimana mereka dapat bertahan dalam kondisi ekstrem, termasuk suhu sedingin -180 derajat celcius selama 14 hari atau panas oven 151 derajat celcius selama 30 menit.
"Mereka juga dapat bertahan hidup dari radiasi gamma 5000 Gy, jenis radiasi yang di film fiksi ilmiah Marvel, mengubah David Banner menjadi Hulk. Radiasi 5-10 Gy ini bisa membunuh manusia. Tardigrade juga dapat bertahan hidup dalam keadaan beku selama 30 tahun dan berpotensi hingga 100 tahun," ujarnya.
Umumnya tardigrade jauh lebih tahan terhadap perubahan lingkungan dibandingkan kebanyakan hewan. Mereka sering dipelajari dalam konteks astrofisika. Misalnya, mengidentifikasi apakah mereka akan bertahan jika Bumi dihantam asteroid.
Selanjutnya: Spesies penantang tardigrade
Ahli lainnya, Dr Dennis Persson menyebutkan, ketangguhannya ini tidak berarti tardigrade sama sekali tidak bisa dihancurkan.
"Tardigrade tentu salah satu hewan yang paling stres-toleran di Bumi, tetapi mereka sangat mudah dihancurkan misalnya dengan tusukan jarum, atau dimakan oleh hewan lain, jamur dan protista," ujarnya.
Meskipun tardigrade tangguh dalam beberapa hal, mereka rentan terhadap hal-hal yang membahayakan sebagian besar hewan, seperti predator dan infeksi.
Untuk mencari tahu apakah tardigrade adalah hewan yang paling tidak bisa dihancurkan, kita perlu tahu tentang kompetisi. Ahli ekologi Dr Diego Fontaneto menjelaskan bahwa hewan lain dapat bertahan hidup dalam kondisi kehidupan yang ekstrem.
Di antara mereka, ada nematoda dan rotifera, yang memiliki strategi sejarah hidup, habitat, dan ukuran tubuh yang serupa dengan tardigrade. Hewan-hewan ini bertahan hidup dalam kekeringan dan pembekuan seperti tardigrade, bahkan lebih baik.
Hewan lain yang memiliki trik kriptobiosis ini antara lain termasuk cacing nematoda, beberapa jenis udang, dan bahkan beberapa spesies tumbuhan dan ragi.
Nematoda telah dipelajari dengan sangat baik, dan ahli paleobiologi Dr Graham Budd mencatat bahwa rekor bertahan hidup dalam keadaan dehidrasi dipegang oleh nematoda Tylenchus polyhypnus yakni pada angka 39 tahun.
Sejauh ini, ketangguhan nematoda dibandingkan dengan tardigrade memang belum diverifikasi. Namun secara umum, karena hewan yang berbeda memiliki kemampuan bertahan hidup yang berbeda dalam kondisi yang berbeda, Dr Budd megatakan sulit untuk menunjuk salah satu jenis sebagai 'yang paling tangguh'.
"Tardigrade mungkin adalah hewan yang paling tidak bisa dihancurkan, tetapi mereka tidak tahan terhadap semua jenis bahaya. Banyak ahli mengatakan nematoda adalah penantang terdekat spesies ini," ujarnya.
Terlepas dari perdebatan tersebut, sudah pasti bahwa kita terbilang masih baru dalam mempelajari spesies paling tangguh di dunia, meneliti makhluk mana yang dapat bertahan di lingkungan yang ekstrem, dan bagaimana mereka melakukannya.