Seekor paus bungkuk terpisah dari kawanannya dan nyasar di sungai penuh buaya. Peristiwa yang baru pertama kali terjadi di Australia ini cukup menghebohkan. Bagaimana nasib terkini dari paus itu?
Beruntung, setelah sekitar seminggu bersama para buaya di East Alligator River, paus bungkuk itu berhasil menemukan jalan untuk kembali ke lautan. Ia menyusul dua paus bungkuk lain yang juga sempat terjebak di sana tapi lebih dulu lolos beberapa waktu lalu.
Karena ukurannya yang besar, panjangnya sekitar 16 meter, memang paus bungkuk ini kecil kemungkinannya bakal diganggu oleh para buaya. Akan tetapi jika terjebak di perairan yang dangkal, tetap saja ia berpotensi dimangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada cara apapun di mana kami bisa mengangkat paus bungkuk ini (jika terjebak) dan itulah saat di mana buaya berpotensi membahayakannya," kata Dr Carole Palmer, ilmuwan ekosistem air setempat yang dikutip detikINET dari BBC. Para buaya air tawar itu dikenal mampu bertahan di dalam air dalam waktu lama dan serangannya mematikan.
Agar paus bungkuk itu lebih leluasa menemukan jalan kembali ke laut, otoritas telah melarang kapal berlalu lalang seperti biasanya. Untungnya tanpa banyak intervensi, si paus berhasil lolos dan saat ini dalam kondisi baik.
"Setelah mengawasi paus ini, kami senang ia dapat kembali menuju teluk Van Diemen. Ia lolos saat gelombang tinggi minggu ini dan kami puas ia berada dalam kondisi bagus serta tidak menderita penyakit apapun," cetus Dr Palmer.
"Ini merupakan hasil terbaik yang bisa kami harapkan," tambah Palmer. Akan tetapi sampai saat ini, belum dapat dipastikan bagaimana bisa paus itu bisa tersesat dan terpisah dari kawanannya.
Paus bungkuk berada di perairan Australia untuk melahirkan dan menuju Antartika untuk mencari makanan. Setiap tahun di antara bulan April sampai November, perairan timur Australia penuh dengan para paus yang sedang bermigrasi itu. Adapun kejadian paus bungkuk sampai nyasar seperti ini sangatlah langka.
(fyk/fay)