Seekor paus bungkuk diduga terpisah dari kawanannya dan tersesat di sungai yang penuh buaya. Kabar ini cukup menghebohkan karena baru pertama kali terjadi di Australia dan upaya penyelamatan sedang dilakukan.
Paus tersebut terdeteksi minggu silam di East Alligator River yang berlokasi di taman nasional terbesar Australia, Kakadu National Park. Pemandangan si paus sedang berenang di bagian sungai yang berlumpur menarik warga lokal.
"Ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di Australia. Sangat-sangat tidak biasa," kata Carole Palmer, ilmuwan ekosistem air setempat. Belum diketahui apakah paus tersebut satu-satunya yang tersesat atau masih ada kawannya lantaran air sungai sangat keruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paus yang panjangnya sekitar 16 meter ini bersama kawanannya sedang bermigrasi tahunan. Diyakini, sebagian dari mereka belok ke arah yang salah sehingga tersesat ke sungai. Ada dua paus lain juga kesasar, tapi mereka kemungkinan telah berhasil keluar dari sungai.
Saat ini sedang diusahakan agar paus itu dapat kembali ke laut. Karena ukurannya yang besar, sejauh ini paus bungkuk itu kemungkinan belum akan terancam buaya di kedalaman air. Namun jika terjebak di area lebih dangkal, ada potensi ia dimangsa.
Kapal-kapal telah dilarang melewati area itu demi keselamatan mereka dan si paus sendiri, yang diharapkan dapat kembali sendiri ke laut. Namun ia masih berada di area terdalam sungai, sekitar 20 kilometer dari lautan.
![]() |
Para pegawai taman nasional itu sedang mempertimbangkan beberapa opsi agar si paus lepas dari para buaya. Mungkin saja dengan memancarkan bunyi-bunyian dari kapal yang menyerupai panggilan dari paus bungkuk lain.
Ilmuwan belum dapat memberi kesimpulan pasti kenapa paus bungkuk ini bisa-bisanya salah arah. Ia bersama kawanannya sedang menuju ke Antartika. Dikutip detikINET dari BBC, paus bungkuk berada di perairan Australia untuk melahirkan dan menuju Antartika untuk mencari makanan.
"Kami memonitor situasi dan mempersiapkan rencana intervensi jika diperlukan. Paus bungkuk itu saat ini tidak dalam keadaan stress dan situasinya belum darurat. Skenario terbaik adalah ia kembali sendiri ke lautan," cetus juru bicara Australia's Northern Territory (NT).
Baca juga: Nenek Moyang Paus Ternyata Punya Empat Kaki |
(fyk/rns)