Dari sisi penelitian sains, planet Bumi ini tidak akan bertahan selamanya karena beberapa faktor. Walau masih sangat jauh prediksi riwayat Bumi berakhir, beberapa ilmuwan sudah gatal membahasnya. Salah satunya fisikawan terkenal, Neil deGrasse Tyson.
Dalam podcast terbarunya yang dinamai Star Talk, Tyson menyatakan Matahari pada miliaran tahun lagi akan begitu panas dan dampaknya, Bumi tidak akan dapat ditinggali lagi. Maka menurutnya, manusia wajib punya kemampuan bisa pindah planet agar tetap dapat selamat.
"Jika Bumi 'menguap' oleh Matahari, kalian harus punya kemampuan untuk lompat planet. Ukuran Matahari akan bertambah besar, temperatur akan terus panas dan panas lagi, maka itulah waktunya untuk pindah," kata Tyson.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan pertama mungkin adalah planet Mars. Namun itupun belum cukup karena Mars juga nantinya tak dapat ditinggali. Bahkan Tyson mengindikasikan manusia harus bisa pindah ke sistem bintang yang lain karena kondisi di Tata Surya sudah tidak ramah lagi.
"Kalian mengemas barang dan pindah ke Mars, planet terjauh selanjutnya dari Matahari. Akan tetapi Matahari juga akan mulai membuat Mars panas, jadi kalian pindah lebih jauh lagi. Kemudian Matahari pada akhirnya akan mati dan tidak dapat lagi menjadi sumber energi bagi kita," paparnya.
Di sisi lain, Tyson juga membahas bahwa sebelum kejadian alamiah semacam itu, perbuatan manusia sendiri berpotensi merusak Bumi dan membuat mereka punah. Bahkan tak menutup kemungkinan hal itu terjadi jauh sebelum campur tangan alam.
Tyson mengatakan, kemajuan otak dan teknologi manusia bisa saja berdampak negatif pada tahun-tahun mendatang, malah mungkin dapat berujung pada kepunahan total.
"Mungkin saja intelijensi itu kontraindikasi pada survival sebuah spesies. Kalian bisa jadi begitu pintarnya sehingga tidak mungkin bertahan karena kalian menemukan sesuatu yang keren dan itulah akhir dunia," jelas Tyson.
Tyson memang cukup hobi membicarakan tentang bagaimana kira-kira akhir Bumi. Sebelumnya, ia pernah memperingatkan bahwa bencana dahsyat yang diakibatkan tabrakan asteroid bisa saja kembali terjadi di masa depan.
(fyk/asj)