Harga emas khususnya dari Antam terus melonjak, di mana hari ini naik Rp 6.000/gram dari harga emas kemarin dan dijual di level Rp 1.054.000 per gram. Logam mulia ini memang terus menjadi primadona sejak beribu tahun silam. Seperti apa fakta menariknya?
Emas merupakan elemen kimia dengan simbol Au (aurum) dan nomor atom 79. Manusia telah menghias diri mereka dengan emas sejak 4.000 tahun Sebelum Masehi, menurut National Mining Association. Berkilauan, tak pudar dan cukup mudah dibentuk, emas memang material luar biasa.
Emas tahan terhadap kebanyakan asam walaupun bisa larut dalam bahan kimia aqua regia alias air raja. Logam yang cukup langka ini tidak hanya untuk perhiasan, tapi juga merupakan bahan penting dalam peralatan elektronik seperti smartphone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan perhiasan emas tidak terbuat dari emas murni. Jumlah emas di kalung atau cincin diukur dengan skala karat, di mana emas murni adalah 24 karat. Batang emas yang disimpan di lokasi aman seperti Fort Knox di Amerika Serikat, barulah dianggap 99,95% emas murni 24 karat.
Seperti dikutip detikINET dari Live Science, semua emas yang ada di Bumi saat ini dan dipergunakan manusia, bukanlah asli dari planet ini. Ilmuwan menyebut emas kemungkinan besar berasal dari luar angkasa miliaran tahun silam.
Menurut riset yang dipublikasikan di jurnal Nature, bombardir meteor ke Bumi sekitar 4 miliar tahun silam membawa 20 miliar ton emas dan bebatuan kaya metal dari antariksa ke planet ini. Studi tahun 2013 di Astrophysical Journal Letters menyebut semua emas di semesta kemungkinan lahir dalam tabrakan bintang mati atau kadang disebut bintang neutron.
Saat ini, semua negara menyimpan banyak emas di penimbunan masing-masing. Amerika Serikat misalnya, menyimpannya di Fort Knox, Kentucky, sejak tahun 1937. Tempat itu merupakan markas militer. Begitu banyak emas disimpan di situ dengan nilai tembus ratusan miliar dolar.
Sebanyak dua pertiga emas dunia ditambang di Afrika Selatan. Kemudian 78% dari suplai emas dunia dipergunakan untuk perhiasan, baru sisanya dimanfaatkan untuk elektronik dan penggunaan medis.
Satu lagi hal menarik, helm astronaut yang menjelajah angkasa dilengkapi dengan visor yang terbuat dari lapisan emas. Lapisan tersebut mampu melindungi astronaut dari sinar ultraviolet berbahaya Matahari.
(fyk/fay)