Nekat! Peneliti Ini Uji Vaksin Corona Oplosan
Hide Ads

Nekat! Peneliti Ini Uji Vaksin Corona Oplosan

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Minggu, 02 Agu 2020 11:25 WIB
The doctor prepares the syringe with the cure for vaccination.
Ilustrasi vaksin. Foto: iStock
Jakarta -

Sekelompok peneliti di Boston, Amerika Serikat, melakukan aksi nekat dengan menjadikan dirinya sebagai kelinci percobaan untuk vaksin Corona oplosan.

Setidaknya ada 20 orang yang mencampur beberapa vaksin sekaligus dan menyemprotkan vaksin tersebut ke hidung mereka. Aksi ini mereka sebut sebagai Rapid Deployment Vaccine Collaborative (Radvac).

Di antara 20 orang nekat ini ada seorang bernama George Church, seorang ahli genetika dari Harvard University. Church sebelumnya dikenal dengan berbagai penelitiannya, termasuk penggunaan DNA untuk mencari jodoh, dan sejumlah penelitian kontroversial lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Church juga adalah mentor dari Preston Estep, seorang ahli genetika yang memulai Radvac pada Maret lalu, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (2/8/2020).

ADVERTISEMENT


Dalam catatannya, editor MIT Technology Review Antonio Regalado menyebut percobaan vaksin Corona ini dilakukan dengan tanpa mempedulikan semua regulasi dan sejenisnya. Begitu juga dengan pendapat banyak peneliti lain yang menyebut pendekatan ini mempunyai banyak masalah.

Salah satunya adalah Arthur Caplan, ahli bioetika dari New York University, yang menyebut seharusnya tak ada kelonggaran untuk eksperimen semacam ini mengingat pentingnya kontrol kualitas untuk sebuah vaksin.

Namun menurut Church, vaksin Corona yang dipakainya punya formula yang simpel dan kemungkinan aman. Bahkan menurutnya risiko paling besar yang ia hadapi adalah kemungkinan kalau vaksin tersebut ternyata tidak efektif.

Selain Church, sebelumnya ada juga Gao Fu, Kepala Chinese Center for Disease Control and Prevention (CDC). Dia mengaku diinjeksi vaksin Corona yang masih berada dalam tahap eksperimen.

Dia tidak membeberkan kandidat vaksin mana yang diujicobakan pada tubuhnya, tapi berharap manjur mengatasi virus Corona.

"Saya akan mengungkap suatu rahasia. Saya diinjeksi dengan salah satu vaksin (Corona)," kata dia dalam event webinar Alibaba Health, seperti dikutip detikINET dari International Business Times.

Salah satu alasannya mau ikut serta dalam uji coba vaksin Corona adalah untuk meyakinkan orang agar mau disuntik vaksin jika nanti telah tersedia dan terbukti aman. Memang belakangan teori konspirasi bahwa vaksin Corona berbahaya makin marak di media sosial.




(asj/afr)