Mengejutkan, Populasi Manusia Diprediksi Anjlok di Masa Depan
Hide Ads

Mengejutkan, Populasi Manusia Diprediksi Anjlok di Masa Depan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 17 Jul 2020 09:34 WIB
Ilustrasi Orang Jepang
Populasi Manusia Diprediksi Anjlok di Masa Depan (Foto: iStock)
Jakarta -

Pertambahan populasi manusia yang berlebihan menjadi kekhawatiran banyak pihak karena sumber daya Bumi yang terbatas. Topik itu pun kadang menjadi tema film atau novel yang menarik. Akan tetapi kemungkinan, kenyataannya nanti tidak demikian.

Dalam penelitian baru yang dipublikasikan British Journal The Lancet, populasi dunia diperkirakan mencapai puncak di 2064 sebanyak 9,7 miliar. Kemudian angka itu akan menurun ke sekitar 8,8 miliar orang pada 2100, sekitar 2 miliar lebih sedikit dari proyeksi sebelumnya.

Menurut studi ini, peningkatan akses pada alat kontrasepsi modern serta edukasi pada perempuan yang makin luas, bakal menurunkan tingkat kesuburan. Pada tahun 2100 itu, empat besar negara berpenduduk terbesar adalah India, Nigeria, China dan Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertumbuhan yang terjadi seabad ini tidak lagi akan menjadi arah populasi manusia," cetus Christopher Murray, akademisi University of Washington yang memimpin riset tersebut, dikutip detikINET dari USA Today.

Beberapa negara akan menderita penurunan populasi di Asia dan Eropa. Studi ini memperkirakan sekitar 23 negara mengalaminya, termasuk Jepang, Korea Selatan, Thailand, Spanyol, Italia dan Portugal. Hal itu akan menimbulkan masalah.

ADVERTISEMENT

"Bagi negara berpendapatan tinggi dengan tingkat kesuburan bawah, solusi terbaik untuk mempertahankan level populasi, pertumbuhan ekonomi dan keamanan geopolitik adalah kebijakan imigrasi terbuka dan kebijakan sosial yang mendukung keluarga punya anak," sebut Murray.

Jika populasi manusia menurun, memang berpotensi terjadi persoalan besar meski ada tentu saja ada dampak positif ke lingkungan. Sebut saja kerugiannya seperti tenaga kerja usia muda bakal makin berkurang.

"Meski turunnya populasi manusia berpotensi kabar baik dalam menurunkan emisi karbon dan tekanan sistem pangan, dengan banyaknya orang tua dan lebih sedikit anak muda, tantangan ekonomi akan naik karena makin sedikit pekerja dan pembayar pajak," sebut peneliti.




(fyk/fay)