Komet Neowise akan berada di titik terdekat dengan Bumi pada akhir Juli ini. Masyarakat Indonesia bisa menyaksikan fenomena alam super langka itu sekali dalam seumur hidup. Catat ini waktu lintasan komet Neowise!
Hal yang istimewa dari komet satu ini melintasi Tata Surya bagian dalam untuk pertama kalinya dalam 6.800 tahun. Itu artinya, kalian hanya bisa menyaksikan benda antariksa tersebut sekali dalam seumur hidup.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengonfirmasi bahwa masyarakat Indonesia memungkinkan untuk menyaksikan detik-detik komet Neowise melintas di langit di atas wilayah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul, komet (Neowise) itu memang bisa dilihat dari Indonesia. Minggu depan, ia akan tampak di arah barat laut saat Matahari tenggelam," ujar Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan Rhorom Priyatikanto saat dihubungi detikINET, Kamis (16/7/2020).
Sementara itu, Andi Pangerang, Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan menjelaskan, pada 3 Juli 2020 pukul 16.20.06 Universal Time atau 23.20.06 WIB, komet C/2020 F3 atau Neowise berada pada titik terdekat dengan Matahari, yang mana jaraknya 44,1 juta kilometer. Sedangkan dengan Bumi berjarak sekitar 172,64 juta kilometer.
Andi menyebutkan Komet Neowise akan berada di posisi terdekat dengan Bumi, yaitu sekitar 103,5 juta kilometer pada 23 Juli 2020 pukul 02.41.30 universal time atau 09.41.30 WIB.
Adapun Komet Neowise ini adalah komet retorgade yang dipotret oleh teleskop antariksa Near Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer (NEOWISE) milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Berdasarkan data dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, kelonjongan orbit Neowise sebesar 0,9991762, sehingga komet ini digolongkan sebagai komet nyaris-parabolik. Andi mengatakan, periode komet ini selama 6.765,83 tahun dengan panjang setengah sumbu mayor sedikit lebih besar dari jarak rata-rata Saturnus ke Matahari.
"Gerak rata-rata harian komet ini cukup kecil sebesar 0,52 detik busur per hari," ucapnya seperti dilihat di laman Lapan.
Andi menuturkan bahwa komet Neowise pertama kali diamati pada 27 Maret 2020 dengan magnitudo tampak +17, seiring mendekati Matahari, nilai magnitudo tampak semakin mengecil. Tercatat pada 10 Juni 2020, magnitudo komet tersebut mencapai +7, sedangkan pada 22 Juni 2020 komet ini sudah bermagnitudo +3 ketika diamati dari wahana Solar and Heliosphere Observatory (SOHO).
Sementara itu, observasi terakhir dari Coma Database Observer (COBS) pada 9 Juli 2020, menunjukkan nilai magnitudo komet tersebut sudah mencapai +1,5. Diameter koma (ekor komet) ini mencapai 17,7 menit busur atau sedikit lebih besar dari jejari tampak Bulan. Disebutkan, Komet Neowise ini paling terang ketika berada pada titik terdekat dengan Matahari dengan magnitudo tampak +1,1.
(agt/fay)