Juli menjadi bulan yang penting bagi misi menuju Mars. Tiga pesawat antariksa dari NASA Amerika Serikat (AS), China dan Uni Emirat Arab akan melesat menuju Planet Merah tersebut.
Kenapa mereka menuju Mars di bulan yang sama? Ini dikarenakan pada pertengahan Juli dan Agustus Bumi dan Mars berada dalam posisi terbaiknya satu sama lain sehingga memungkinkan perjalanan sesingkat mungkin.
Jika peluncuran misi berjalan sesuai rencana, perjalanan pertama akan terjadi di pekan ini, dan pesawat yang diluncurkan akan tiba awal tahun depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat ini akan bergabung dengan pengorbit, pendarat dan penjelajah tanpa awak lainnya yang sudah lebih dulu menjelajahi Mars. Mari kita lihat masing-masing misi menuju Mars dari tiga negara tersebut.
Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab (UEA) akan membuka rangkaian perjalanan ke Mars di bulan Juli yang akan meluncurkan misi Hope Mars pada 14 Juli 2020.
Ini adalah misi antar planet pertama yang diluncurkan UEA dan misi pertama yang dipimpin oleh negara Arab Muslim. Jika misi berjalan lancar, mereka akan tiba di orbit Mars pada awal 2021.
Wahana pengorbit ini akan menggunakan tiga instrumen untuk mempelajari atmosfer, cuaca dan iklim di Mars dari orbit. Anggota tim misi ini mengatakan, observasi tersebut akan membantu astronom memahami transisi Mars dari planet yang hangat dan memiliki air menjadi planet yang dingin dan kering seperti saat ini.
NASA
Selanjutnya ada badan antariksa nasional AS (NASA) yang bersiap menerbangkan helikopter antariksa pertamanya, Ingenuity, yang akan menjelajahi Mars. Helikopter ini merupakan bagian dari misi Mars 2020 milik NASA.
Ingenuity akan menjadi 'bintang' dari Perseverance Rover, robot penjelajah yang dirancang untuk membantu para ilmuwan mengetahui kemungkinan adanya kehidupan di planet Mars.
Dikutip dari ABC, Ingenuity bukanlah alat inti dalam misi penjelajahan kali ini sebab ia hanya menumpang pada rover.
Perseverance Rover dan helikopter Ingenuity dijadwalkan meluncur dari Kennedy Space Center di Florida, AS 20 Juli 2020 dan tiba di Mars pada 18 Februari 2021.
China
China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) mengumumkan misi Tianwen-1 yang akan membawa 13 payload yang terdiri dari tujuh orbiter dan enam robot penjelajah.
Tianwen-1 yang akan meluncur pada 23 Juli 2020 diperkirakan akan mencapai Mars pada Februari 2021. Tapi untuk mendaratkan lander dan robot penjelajahnya, baru akan berlangsung beberapa bulan setelahnya.
Misi ini dirancang untuk mempelajari komposisi atmosfer Mars serta mempelajari bukti kehidupan lampau dan masa kini di planet Merah tersebut. Tiannwen-1 juga diluncurkan agar China bisa bersaing lebih ketat dengan upaya eksplorasi luar angkasa yang dilakukan negara adidaya lain seperti AS dan Rusia.
(rns/rns)