di beberapa daerah. Kobra ada banyak jenisnya, tapi inilah 10 yang paling berbisa di dunia.
Kemunculan kobra akhir-akhir ini karena musim hujan waktunya anak ular muncul ke permukaan setelah menetas dari telurnya. Warga diimbau agar waspada dengan kemunculan ular kobra ini.
Kobra memang ada banyak jenisnya dan termasuk ular berbisa. Namun variasi bisanya bermacam-macam.
Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Rabu (18/12/2019) inilah hitung mundur 10 ular kobra paling berbisa di dunia:
Mulai dari urutan ke-10 ada ular kobra air yang banyak terdapat di Afrika. Ada dua spesies yaitu Banded Water Cobra (Naja annulata) dan Congo Water Cobra (Naja christyi). Kedua ular kobra asli Afrika ini memiliki racun neurotoksin yang sangat kuat dan dapat mematikan
Kobra Mesir (Naja haje) adalah pelaku sejumlah besar gigitan dan kematian manusia. Racun dari Kobra Mesir terdiri dari neurotoksin dan sitotoksin . Egyptian Cobra dapat menghasilkan racun rata-rata 175 sampai 300 mg hanya dalam satu gigitan.
Spesies kobra ini memiliki taring besar dan dapat menghasilkan racun dalam jumlah besar. Keracunan bisa Kobra Mesir harus ditangani serius secara medis. Edannya, Kobra Mesir sering jadi atraksi jalanan di Timur Tengah.
8. Kobra monokel Asia Tenggara Foto: (iStock) |
Kobra monokel (Naja kaouthia) disebut begitu karena bagian lehernya cuma punya pola 1 lingkaran, bukan 2 lingkaran seperti Kobra India. Kobra ini tersebar di Asia Selatan sampai Asia Tenggara.
Jumlahnya ada banyak di alam dan masuk dalam status Least Concern oleh IUCN.
Ular kobra ini dapat mencapai panjang 1,35 - 1,5 m dengan panjang taring sampai 6,78 mm. Jenis ular ini aktif pada malam hari memiliki racun neurotoksin post-sinaptik, yang menghambat transmisi saraf dan menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian akibat kegagalan pernapasan.
7. Kobra China Foto: (iStock) |
Kobra China (Naja atra) adalah salah satu anggota yang sangat berbisa dari ular kobra sejati (genus Naja) dan famili Elapidae. Ular jenis ini kebanyakan ditemukan di China Selatan dan Taiwan. Kobra ini dapat memiliki panjang 1,2 hingga 1,5 meter dan telah menyebabkan banyak insiden gigitan ular pada manusia dengan racun neurotoksin dan kardiotoksin postinaptik.
6. Kobra Cape Afrika Foto: (iStock) |
Cape Cobra (Naja nivea) dianggap sebagai salah satu spesies kobra paling berbahaya di Afrika, berdasarkan racun kuat dan sering terjadi di sekitar rumah warga. Racun
ular Kobra ini cenderung kental dan mengering menjadi serpihan yang mengilat.
Racun Kobra Cape terdiri dari neurotoksin postinaptik yang kuat dan mengandung kardiotoksin. Racun ini dapat memengaruhi sistem pernapasan, sistem saraf, dan jantung.
5. Kobra Filipina Foto: (iStock) |
Kobra Filipina (Naja philippinensis) biasa disebut Ulupong dalam bahasa lokal. Dia memiliki racun postsinaptik yang mempengaruhi fungsi pernapasan dan dapat menyebabkan neurotoksisitas dan kelumpuhan pernafasan hingga kematian.
Ular jenis ini biasanya berbadan kekar dengan panjang rata-rata 1 meter dan dapat tumbuh hingga panjang 1,6 meter. Kobra Filipina biasanya hidup di dataran rendah dan daerah berhutan wilayah Filipina Utara, Pulau Luzon, Mindoro, Catanduanes, Azria dan Masbate.
4. Kobra Hutan Afrika Foto: (iStock) |
Forest Cobra atau Kobra Hutan (Naja melanoleuca) merupakan spesies kobra terbesar dengan panjang hingga 3,1 meter. Kobra asli Afrika ini mudah beradaptasi dan dapat ditemukan di iklim yang lebih kering, seperti hutan dataran rendah dan habitat sabana yang lembab.
Racun dari kobra ini adalah neurotoksin postsinaptik dan menyebabkan gigitan neurotoksisitas yang parah. Kematian dapat terjadi dengan cepat sekitar 30 menit sampai 2 jam.
3. Kobra Caspia Foto: (iStock) |
Di posisi 3 kobra paling berbisa sedunia, ada Kobra Caspia (Naja oxiana). Kobra jenis ini banyak ditemukan di Asia Tengah. Caspian Cobra memiliki sifat yang sangat agresif dan merupakan salah satu spesies kobra paling berbisa di dunia.
Gigitan cobra ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak dengan neurotoksisitas yang parah. Korban akan mengalami kelemahan, kantuk, ataksia, hipotensi, dan kelumpuhan tenggorokan serta anggota tubuh.
Korban secara perlahan mati dalam waktu kurang dari satu jam setelah gigitan. Ngeri banget!
2. King Cobra Foto: (iStock) |
Di posisi kedua ada King Cobra (Ophiophagus hannah) yang merupakan ular berbisa paling panjang di dunia, panjang King Cobra dewasa bisa sampai 3 hingga 4 meter. Ular jenis ini sangat banyak tersebar di India dan kawasan Asia Tenggara sampai Indonesia.
Racun yang dimiliki King Cobra terdiri dari sitotoksin dan neurotoksin, termasuk alfa-neurotoksin dan three-finger toxins. Racun tersebut memengaruhi sistem saraf pusat korban, mengakibatkan rasa sakit yang parah, penglihatan kabur, vertigo, kantuk, dan akhirnya kelumpuhan.
Racun King Cobra dapat berkembang menjadi kolaps kardiovaskular dan korban mengalami koma, serta kematian akan segera terjadi karena kegagalan pernapasan. Orang yang terkena dapat meninggal dalam waktu 30 menit setelah dipatuk. King Cobra tidak dapat menyemburkan bisa seperti kobra lainnya.
1. Kobra India Foto: (iStock) |
Juara satu ular kobra paling berbisa di dunia dipimpin oleh Kobra India (Naja naja). King Cobra kalah berbisa dengan Kobra India. Dia juga dikenal sebagai Binocellate Cobra karena punya pola 2 lingkaran di lehernya.
Ular ini ditemukan di India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, dan Bhutan. Racun kobra India terutama mengandung neurotoksin postsinaptik yang kuat dan kardiotoksin.
Racun tersebut bekerja pada celah sinaptik saraf, sehingga melumpuhkan otot, dan pada gigitan parah yang menyebabkan gagal napas atau henti jantung. Kematian pada manusia yang terkena gigitan ular ini antara 15 menit dan 2 jam setelah gigitan. Sungguh fatal dan mengerikan!