Mumi Singa Superlangka Ditemukan
Hide Ads

Mumi Singa Superlangka Ditemukan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 25 Nov 2019 10:39 WIB
Salah satu mumi yang ditemukan. (Foto: Live Science)
Kairo - Sulit membayangkan kawanan singa berkeliaran di Mesir pada zaman sekarang. Namun, sekitar tahun 1.000 sebelum Masehi, 'kucing besar' itu hidup di sana, bahkan beberapa menjadi hewan peliharaan bagi raja.

"Singa memainkan peran sangat penting di Mesir Kuno. Singa adalah simbol kekuasaan kerajaan, tapi gambar singa juga digunakan di objek keseharian, seperti kursi. Mungkin murni dekoratif, namun agaknya punya maksud magis soal perlindungan," sebut Conni Lord dari Animal Mummy Research Project at the Nicholson Museum, Sydney University.

Karena penggambaran singa sangat umum di Mesir, arkeolog lama bertanya-tanya kenapa hanya ada satu mumi singa sejauh ini dari jutaan mumi binatang yang sudah ditemukan. Nah, mumi singa superlangka baru saja diungkap oleh para arkeolog Mesir sehingga jadi berita besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Terdapat lima mumi kucing besar, sepertinya masih kecil, digali di daerah Bubasteion. Mereka diperkirakan berusia sekitar 8 bulan dan ditemukan bersama banyak mumi binatang lain semacam ular kobra dan buaya.

Dua di antaranya dipastikan sebagai singa, tiga lainnya masih diidentifikasi. "Mungkin saja cheetah, seekor leopard, panter, apa pun itu, tetap akan menjadi hal langka," sebut Mostafa Waziry, kepala lembaga pengurus benda kuno Mesir.

Dikutip detikINET dari Live Science, arkeolog menyatakan beragam artefak tersebut berasal antara tahun 664 sampai 525 sebelum Masehi. Mumi itu diduga disembah atau 'dikorbankan' untuk para dewa.

Selain mumi, sekitar 100 patung ditemukan, banyak di antaranya menggambarkan kucing. Bahan pembuatannya dari kayu, batu, atau metal, seperti perunggu. Kucing memang binatang yang dipuja pada zaman Mesir Kuno.


Area penemuan tersebut sudah lama diketahui banyak terdapat mumi kucing. Pada 2004, arkeolog dari Prancis juga menemukan bagian dari tulang singa. Sekitar 2.600 tahun silam, area ini sepertinya merupakan tempat penyembahan dewa kucing Bastet dan anaknya, dewa singa Miysis.

Pengumuman ini diharapkan membuat makin banyak turis yang berkunjung ke Mesir di tengah citra negara itu yang belakangan kurang baik. "Ini adalah promosi yang bagus buat Mesir," sebut otoritas setempat.


(fyk/fay)