Nah, sebuah konsorsium di Swiss mengetengahkan solusinya, yakni memanfaatkan robot. Bukti konsepnya sudah jadi dalam bentuk rumah di kota Zurich yang dinamai DFAB House, diklaim sebagai tempat tinggal pertama yang seluruhnya dibangun oleh robot.
Dikutip detikINET dari Quartz, bangunan 3 lantai tersebut dirancang secara digital dan memakai atap yang dibuat dengan printer 3 dimensi. Kayu-kayunya dirakit langsung oleh robot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah ini dibuat oleh tim dari universitas ETH Zurich dan 30 mitra industri selama 4 tahun. Luasnya 220 meter dan lebih hemat 60% semen dibanding dengan metode konstruksi tradisional.
![]() |
DFAB memang bukan bangunan pertama yang menggunakan metode tersebut. Pada tahun 2014 misalnya, perusahaan China bernama WinSun membangun 10 rumah dalam sehari menggunakan bahan dari printer 3 dimensi.
Matthias Kohler, salah satu tim DFAB menyebut bahwa kecepatan bukan target mereka melainkan kualitas. "Tentu kami ingin meraih terobosan soal kecepatan dan ekonomi, tapi kami memegang ide bahwa kualitas adalah yang utama. Anda bisa melakukannya sangat cepat tapi tak berarti bisa awet," cetusnya.
Tentu ada kekhawatiran tentang robot akan mengambil alih pekerjaan buruh bangunan di masa depan, namun menurut Kohler, robot justru akan membuat manusia lebih kreatif. "Seperti halnya iPhone, saya pikir mesin masa depan lebih akrab dengan manusia," kata Kohler.
(fyk/fay)