Dikutip detikINET dari Space.com, Indian Space Research Organisation (ISRO) telah merilis jepretan Bulan perdana Chandrayaan-2, diambil dari ketinggian sekitar 2.650 kilometer. Foto tersebut menunjukkan sisi jauh Bulan, di mana terlihat wilayah kawah Apollo dan Mare Orientalis.
Namun area tersebut bukan tujuan pendaratan rover yang akan diterjunkan oleh Chandrayaan-2. Dijadwalkan menyentuh permukaan Bulan pada 7 September, destinasi yang dituju adalah Kutub Selatan Bulan yang belum pernah dijelajahi sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISRO memutuskan memilih wilayah itu karena dalam misi sebelumnya, terdeteksi kemungkinan adanya es di sana. Dan seandainya India berhasil, mereka akan menjadi negara keempat setelah Uni Soviet, Amerika Serikat dan China yang sudah mendaratkan wahana di Bulan.
Chandrayaan-2 yang mengangkasa 22 Juli silam mulai mengorbit Bulan pada Selasa (20/8) waktu setempat. ISRO menyebut pesawatnya itu bermanuver selama setengah jam sebelum berhasil mengorbit.
Pada 2008, India sudah sukses meluncurkan Chandrayaan-1 ke orbit Bulan walau tidak sampai melakukan pendaratan. Tapi misi itu adalah yang pertama mencari keberadaan air di Bulan menggunakan radar.
Chandrayaan-2 yang menghabiskan biaya USD 145 juta diterbangkan menggunakan roket paling powerful buatan India, Geosynchronous Satellite Launch Vehicle Mark III (GSLV Mk-III). Berat roket itu 640 ton dan tingginya 44 meter.
Ia membawa tiga bagian yaitu orbiter, lander dan sebuah rover. Lander akan membawa rover mendarat di permukaan Bulan.
Bagian orbiter akan mengelilingi Bulan selama setahun dan mengambil foto-foto permukaannya. Sedangkan rover bernama Praygan bisa menjelajah sejauh setengah kilometer dan akan mengirimkan berbagai data ke Bumi untuk analisis.
(fyk/afr)