"Puncak hujan meteor Perseids terjadi pada 12-13 Agustus, antara pukul 22.00-05.00 WIB. Dengan keberadaan bulan menjelang purnama, jumlah meteor ditaksir hanya belasan meteor per jam," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, dihubungi detikINET, Selasa (13/8/2019).
Dikatakan Thomas, seluruh wilayah Indonesia bisa melihat hujan meteor Perseid di jam tersebut, sesuai dengan waktu lokal masing-masing. Hujan meteor ini juga bisa diamati dengan mata telanjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan mata tanpa alat lebih baik, karena medan pandangnya lebih luas," ujarnya.
Agar bisa melakukan pengamatan dengan baik, Thomas menyarankan memilih daerah yang jauh dari polusi cahaya. Pastikan juga cuaca cerah tidak terhalang mendung saat melakukan pengamatan cerah.
Untuk diketahui, hujan meteor Perseid merupakan fenomena langit tahunan yang muncul di bulan Juli sampai Agustus. Peristiwa hujan meteor Perseid tahun ini berlangsung dari 17 Juli - 24 Agustus 2019, dengan puncaknya terjadi pada 12-13 Agustus.
Baca juga: Bumi dan Bulan Makin Sering Ditimpa Asteroid |
Fenomena ini kerap dikaitkan dengan komet Swift-Tuttle. Dinamakan Perseid karena karena titik radian hujan meteor ini seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.
(rns/krs)