Jika Super Blue Blood Moon tersebut sukses membuka awal tahun ini, karena terjadi pada Januari lalu, maka sudah ada yang bersiap sebagai pemandangan langit penutup kalender 2018. Fenomena ini disebut dengan Full Cold Moon.
Salah satu jenis Bulan purnama ini akan muncul pada Sabtu, 22 Desember 2018, bertepatan dengan Hari Ibu. Berdasarkan keterangan dari NASA, Full Cold Moon akan muncul 15 menit setelah Matahari terbenam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang membuat Bulan penuh ini spesial adalah lantaran terjadi tepat setelah titik balik Matahari di musim dingin pada Jumat, 21 Desember 2018, di belahan Bumi bagian utara. Ketepatan momen ini yang membuat fenomena tersebut menjadi langka.
Lebih spesial lagi, Full Cold Moon juga akan berbagi langit dengan hujan meteor Ursid. Sayangnya, disebutkan bahwa terangnya Bulan purnama tersebut justru akan membuat fenomena ini sulit untuk dilihat, paling tidak untuk beberapa meteor.
Baca juga: NASA: Cincin Saturnus Akan Hilang |
Lantas, di mana Full Cold Moon bisa dilihat? Seluruh daerah di Amerika Serikat disebut bisa mendapatkan pemandangan ini, begitu pun dengan Hawaii. Sedangkan kebanyakan lokasi di Eropa tidak bisa menikmatinya karena fenomena tersebut terjadi saat sudah pagi di sana.
Bagaimana dengan Indonesia? Kemungkinan besar penampakan Bulan purnama tersebut tidak akan seterang di langit AS maupun Hawaii karena negara kita, atau umumnya Bumi belahan selatan, mengalami titik balik Matahari di musim dingin pada pertengahan tahun.
Tonton video 'Jokowi Ingatkan Peran Besar Ibu Jaga Persatuan Bangsa':
(mon/mon)