Review Xiaomi 12, HP Flagship yang Mungil
Hide Ads

Review Xiaomi 12, HP Flagship yang Mungil

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Sabtu, 09 Apr 2022 20:15 WIB
Unboxing Xiaomi 12
Xiaomi 12. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Jakarta -

Xiaomi 12 adalah satu dari dua HP flagship yang sudah dirilis Xiaomi di Indonesia. Berbeda dengan Xiaomi 12 Pro yang ukurannya normal, Xiaomi 12 tampil dengan dimensi yang mungil. Tak lazim untuk sebuah HP kekinian keluaran 2022.

Meski mungil, ukuran layarnya tak kecil-kecil amat kok. Begitu juga baterainya, untuk ponsel seukurannya bisa dibilang kapasitas yang dimiliki sangat besar. Jadi, bagaimana performa Xiaomi 12? Yuk, simak ulasan berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desain

Dengan dimensi 152,7 x 69,9 x 8,1 mm dan bobot 180gram, dan layar 6,28 inch, Xiaomi 12 sebenarnya tak tak terlalu kecil. Namun untuk ukuran ponsel flagship Android kekinian, ini adalah ukuran yang sangat compact. Jari pengguna tak perlu terlalu direnggangkan terlalu jauh untuk bisa mencapai pinggir layar.

Unboxing Xiaomi 12Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Ditambah lagi, layar dan bodi belakangnya yang cukup melengkung membuatnya nyaman di genggaman (meski tak nyaman dipakai menonton atau bermain game). Syukurlah Xiaomi tak mengikuti desain pinggiran rata seperti di kebanyakan ponsel lain, termasuk seri Redmi Note 11.

ADVERTISEMENT
Unboxing Xiaomi 12Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Lengkungan ini relatif mirip dengan dua pendahulunya, yaitu Mi 10 dan Mi 11, dua ponsel flagship Xiaomi pendahulu Xiaomi 12. Lalu soal warna, pilihan warna Xiaomi 12 lebih "dewasa" dibanding keduanya itu, terutama varian warna grey yang pada unit review yang kami terima.

Unboxing Xiaomi 12Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Bodi belakangnya berbahan metal yang tak mengkilat dan tak mudah menyimpan noda sidik jari. Menurut saya, bodi belakang di Xiaomi 12 dengan warna grey ini tak licin.

Modul kamera juga menjadi penarik perhatian utama dari bagian belakang bodi Xiaomi 12. Berbentuk persegi panjang, dimensi besar, juga dengan bulatan lensa yang sangat besar, setidaknya pada kamera utama, yang terjadi karena ukuran sensor kamera utamanya memang besar, yaitu 1/1,56".

Unboxing Xiaomi 12Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Oh ya, Xiaomi 12 ini menggunakan sensor sidik jari di bawah layar. Bukan di tombol power seperti lini ponsel Xiaomi lain. Di bagian bawah bodi ada port USB-C, lubang speaker dan mikrofon, serta slot untuk dua kartu SIM, tanpa kehadiran slot microSD.

Lalu di bagian atas ada lubang mikrofon dan juga speaker (lengkap dengan label Harman Kardon), dan juga IR blaster yang jadi ciri khas Xiaomi. Oh ya, lubang speaker ini ada di bagian atas dan bawah kiri.

Jadi jika dipakai dalam posisi horizontal, bagian bawah ponsel harus ada di bagian kiri agar lubang speaker ini tidak tertutup tangan. Posisi ini, menurut saya, agak tak lazim. Terlebih lagi berarti modul kameranya agak mengganjal di tangan karena memang cukup tebal.

Unboxing Xiaomi 12Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Bahasan layar, baterai dan performa di halaman selanjutnya

Layar

Seperti tertulis di atas, layar Xiaomi 12 adalah 6,28 inch dengan resolusi 1.080 x 2.400 pixel atau FHD+. Panelnya AMOLED dengan kecerahan maksimal 1100 nits. Warna-warna cerahnya, dan tingkat kecerahannya mumpuni untuk pemakaian di kondisi terik.

Spek layar lainnya adalah refresh rate 120Hz, touch sampling rate 480Hz, dan yang menarik, kedalaman warna 12bit yang bisa menghasilkan 68 miliar warna. Tampaknya ini adalah ponsel pertama yang menggunakan panel 12 bit.

Namun panel ini baru bisa dinikmati secara penuh dengan konten berstatus Dolby Vision, yang untungnya memang didukung oleh Xiaomi 12, termasuk di Netflix. Ada juga dukungan HDR10+.

Sayangnya, karena bukan panel LTPO, pilihan refresh ratenya hanya ada dua, yaitu 60Hz dan 120Hz. Tidak seperti Xiaomi 12 Pro yang refresh ratenya adaptif dengan pilihan yang lebih besar.

Baterai

Seperti saya tulis di atas, bodi mungil Xiaomi 12 ini menyimpan baterai yang terbilang besar, yaitu 4.500 mAh. Dan untuk keperluan penggunaan sehari-hari non game, kapasitas sebesar itu terbilang mencukupi.

Saya menjajal Xiaomi 12 ini dengan refresh rate 120Hz, resolusi terkunci ke paling tinggi, menggunakan koneksi seluler (4G). Aktivitas yang dilakukan pun relatif menguras baterai, seperti memotret, menggunakan Google Maps (GPS aktif). Hasilnya? Baterainya bisa bertahan selama seharian tanpa perlu diisi ulang di tengah-tengah.

Kalau pun perlu mengisi ulang, charger 67W-nya juga menyenangkan karena bisa mengisi dari kosong sampai penuh dalam waktu tak sampai sejam. Memang tak seimpresif Xiaomi 12 Pro yang mendukung charger 120W, tapi 67W ini cukup, kok. Dukungan wireless chargingnya mencapai 50W yang tak saya coba, dan bisa berfungsi untuk mengisi daya perangkat lain secara wireless.

Unboxing Xiaomi 12Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Performa

Sebagai ponsel flagship, Xiaomi 12 juga memakai system on a chip flagship juga. Yaitu Snapdragon 8 Gen 1, yang memang kencang namun juga...panas. Mirip dengan Snapdragon 888.

Skor benchmarknya tentu tinggi. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Semua jenis game pun bisa dilalap dengan mudah, termasuk Genshin Impact. Tentunya, seperti yang saya bilang di atas, Snapdragon 8 Gen 1 ini memang menghasilkan panas yang tinggi, dan akan terasa di tangan saat bermain game dengan durasi agak lama, misalnya di atas satu jam. Padahal performanya sudah di-throttling, yang mulai terlihat setelah sekitar 15 menit digeber menggunakan benchmark.

Hasil Kamera dan Benchmark Xiaomi 12Benchmark Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Menurut Qualcomm, panas dari Snapdragon 8 Gen 1 ini tergantung dari bagaimana pengaturan dan sistem pendingin yang dipakai oleh pabrikan ponsel. Entah sistem pendingin seperti apa yang dimaksud oleh Qualcomm itu, semoga saja bukan pendingin aktif (memakai kipas) yang besar seperti di laptop atau PC.

MIUI 13 yang berbasis Android 12 menjadi OS bawaan Xiaomi 12. Tak semua orang menyukai tampilan antarmuka MIUI ini. Namun setidaknya performa MIUI 13 ini, meski punya tampilan mirip MIUI 12, lebih baik. Efisiensi proses di background dijanjikan 40% lebih baik dari sebelumnya.

Xiaomi pun menjanjikan manajemen storage yang lebih baik, seperti efisiensi defragmentasi 60% lebih baik agar performanya tetap terjaga di jangka panjang. Menurut Xiaomi, kebanyakan storage ponsel saat ini performanya turun 50% setelah 36 bulan, dan Xiaomi menjanjikan dengan MIUI 13 penurunan performanya di rentang waktu sama hanya 5%.

Kamera ada di halaman berikutnya

Kamera

Di atas kertas, spesifikasi kamera Xiaomi 12 ini sangat mumpuni, setidaknya kamera utamanya. Sensornya Sony IMX766 yang punya resolusi 50MP. Ya, resolusi memang tak ada urusannya sama kualitas gambar, namun sensornya ini juga sangat besar.

Namun sensor ini punya ukuran yang besar, 1/1,56" dengan ukuran pixel 1 mikron. Lensanya mendukung 6P, OIS, dan punya bukaan f/1,9. Namun ponsel masa kini tak cuma mengandalkan hardware untuk menghasilkan foto bagus, melainkan juga pemrosesan gambar.

Seperti berapa banyak foto yang "ditumpuk" untuk menghasilkan gambar dengan dynamic range yang mumpuni. Juga setelan pencahayaan, apakah tetap menjaga shadow tetap gelap dan highlight tetap terang, atau bisa juga shadow dan highlight dibuat terang semua. Semua bisa dilakukan, dan mana yang lebih bagus tentu tergantung selera pengguna.

Unboxing Xiaomi 12Kamera Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Lalu bagaimana gambar jepretan Xiaomi 12? Foto-fotonya terlihat tajam, detailnya terjaga. Dynamic range pun cukup luas, juga noise yang terjaga. Namun untuk selera saya, warna yang dihasilkan saturasinya agak terlalu tinggi, dan tampaknya Xiaomi 12 sedikit menurunkan cahaya agar foto yang dihasilkan lebih kontras.

Ada dua hal yang menurut saya sebaiknya tak disentuh dari pengaturan kamera Xiaomi 12. Pertama adalah mode AI, yang membuat saturasinya semakin tinggi. Kedua adalah mode 50MP, yang membuat ketajaman menurun dan noise jadi bermunculan.

Kamera ultrawidenya lumayan, meski sensornya berbeda dan lebih rendah dibanding kamera utama, kualitas gambar yang dihasilkan tak terlalu jauh. Setidaknya dalam reproduksi warna, kontras, dan pencahayaan.

Namun tentu dynamic rangenya-nya akan kalah, karena ukuran sensornya memang lebih kecil. Begitu juga dengan ketajaman dan detailnya.

Kualitas kamera macronya pun cukup mumpuni. Detail yang dihasilkan cukup terjaga, warna dan kontrasnya pun bagus. Hanya saja, Xiaomi cukup 'menyembunyikan' mode makro ini, karena opsi untuk mengaktifkannya tidak ada di tampilan antarmuka utama di aplikasi kamera.

Hasil Kamera dan Benchmark Xiaomi 12Hasil Kamera Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Hasil Kamera dan Benchmark Xiaomi 12Hasil Kamera Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Hasil Kamera dan Benchmark Xiaomi 12Hasil Kamera Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Hasil Kamera dan Benchmark Xiaomi 12Hasil kamera Xiaomi 12 (bawah kamera normal, atas ultrawide) Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Hasil Kamera Xiaomi 12Hasil kamera macro Xiaomi 12 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Opini detikINET

Secara singkat, Xiaomi 12 adalah ponsel flagship berukuran mungil namun tanpa kompromi. Maksudnya, fiturnya tetap lengkap, spesifikasinya tetap gahar, dan yang paling penting, baterainya tetap besar dan tahan lama (dan bisa diisi ulang dengan cepat).

Jika hanya melihat spesifikasi, Xiaomi 12 adalah ponsel yang sangat mumpuni. Namun sebuah ponsel tak melulu dinilai dari spesifikasinya, ada banyak faktor lain yang menentukan. Seperti OS atau tampilan antarmuka yang dipakai, karena tak semua orang cocok dengan MIUI. Atau bisa juga karena layarnya yang melengkung, yang meski lebih nyaman digenggam namun relatif tak berguna untuk menikmati konten dan bermain game.

Namun jika anda mencari ponsel yang compact, spesifikasi kencang, baterai besar, dan kamera yang cukup mumpuni, Xiaomi 12 mungkin bisa menjadi salah satu pilihannya.