Jakarta -
Mi 11 adalah HP flagship Xiaomi kedua di Indonesia, menjadi penerus dari Mi 10. HP ini juga jadi yang pertama menggunakan Snapdragon 888. Performanya?
Pertama-tama, ya, Rp 9,9 juta memang bukan harga yang murah. Xiaomi Mi 11 kami sebut murah jika dibandingkan dengan HP flagship buatan pabrikan lain, utamanya dari berbagai aspek mewah yang ada di HP ini.
Mi 11 adalah HP flagship kedua Xiaomi di Indonesia, setelah Mi 10 yang dirilis pada 2020 lalu. Xiaomi menepati janjinya untuk terus menghadirkan HP flagship di Indonesia, dan Mi 11 adalah salah satu buktinya. Seperti apa sih performa HP flagship pertama di Indonesia dengan Snapdragon 888 ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain
Pada aspek ini, Mi 11 tampil mewah layaknya HP flagship lain di pasaran. Ya, benar-benar terlihat mewah. Bodinya menggunakan material logam, dan finishing pada unit berwarna Horizon Blue yang kami terima terasa sangat mewah dan terasa nyaman di tangan, meski agak licin.
 Xiaomi Mi 11 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Layar ponsel ini berukuran 6,81 inch, tak bisa dibilang kecil, namun bodinya terasa tetap nyaman digenggam karena cukup ramping. Namun memang layarnya menjadi cukup tinggi.
Bezel layarnya juga sangat tipis, kecuali pada sudut-sudutnya di mana bezel sedikit lebih tebal dan terasa agak janggal. Namun tak mengganggu.
 Xiaomi Mi 11 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
Kemewahan kedua ada pada layarnya. Panel AMOLED-nya punya resolusi 1440p dan refresh rate 120Hz serta sertifikasi HDR10+. Namun mewahnya bukan di situ, melainkan pada kedalaman warnanya yang mencapai 10 bit, bukan 8 bit seperti kebanyakan layar HP lain.
Selisih 10 bit dan 8 bit di sini bukan cuma '2 bit', melainkan 1,07 miliar warna di 10 bit berbanding 16,7 juta warna di 8 bit. Ya, jauh lebih banyak, dan ini tak cuma di atas kertas karena saat dipakai menonton video -- di Netflix, misalnya -- perbedaan antara layar 10 bit dan 8 bit ini sangat terasa.
Contoh paling mudah adalah gradasi warna antara bagian gelap dan terang pada gambar matahari terbenam, yang biasanya tampil dengan garis-garis yang cukup terlihat, tak terlihat lagi di layar 10 bit Mi 11.
 Xiaomi Mi 11 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Tingkat kecerahan maksimalnya mencapai 1500 nits, atau salah satu layar HP paling cerah yang ada di pasaran. Saat dipakai di bawah terik matahari layarnya tetap mudah dilihat. Oh ya, touch sampling rate layar Mi 11 juga 480 Hz, membuat penggunaan bermain game menjadi sangat responsif.
Pada layar ini juga dibenamkan sensor sidik jari yang sangat responsif, dan punya fungsi ganda. Yaitu sebagai sensor detak jantung. Dengan aplikasi Xiaomi Health, Mi 11 bisa mengukur detak jantung penggunanya lewat sensor ini, atau tepatnya menekan sensornya selama kurang lebih 15 detik.
Satu hal kecil yang menyenangkan di Mi 11 adalah motor haptic-nya, yang memberikan getaran pada bodi ponsel. Efek getarannya tak berlebihan, malah relatif kecil dibanding HP lain, hanya cukup untuk membuatnya terasa. Misalnya saat menggunakan sensor sidik jarinya.
Pembahasan performa ada di halaman berikutnya. Katanya sih panas, ya. Apa iya?
Performa
Sebenarnya saya bukan penggemar MIUI, bahkan bisa dibilang tak suka dengan antarmuka Xiaomi ini. Namun MIUI 12 (tepatnya MIUI Global 12.0.3) yang berbasis pada Android 11 harus diakui adalah salah satu tampilan antarmuka yang menyenangkan. Terasa kencang dan responsif.
Ya, bloatware memang masih menjadi ciri khas MIUI, ada beberapa aplikasi 'bonus' di Mi 11, yang untungnya bisa dihapus dengan mudah.
Soal performa, Snapdragon 888 punya peran besar di sini. Semua hal yang saya coba di Mi 11 bisa dilalap dengan mudah. Game berat macam Genshin Impact bisa dijalankan dalam pengaturan maksimal tanpa frame drop.
Hanya saja perlu diingat, Genshin Impact adalah game yang sangat berat, terutama di pengaturan maksimal, termasuk 60 fps. Alhasil saat bermain game dalam waktu cukup lama di pengaturan tersebut membuat Mi 11 sedikit tak nyaman saat dipegang. Saat kualitas grafis sedikit diturunkan, misalnya frame rate maksimal menjadi 30fps, panas yang dihasilkan menjadi standar layaknya HP lain.
Lalu soal benchmark sintetis, ya, Mi 11 memang menjadi saat panas saat dilakukan benchmark seperti AnTuTu, namun itu hanya terjadi saat AnTuTu dijalankan secara berturut-turut layaknya stress test. Jika Anda membeli HP hanya untuk menjalankan AnTuTu secara berturut-turut, mungkin Mi 11 bukan HP yang cocok untuk Anda.
 Benchmark Xiaomi Mi 11 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati |
Jika Genshin Impact dengan pengaturan maksimal bisa dijalankan tanpa frame drop, maka game seperti PUBG Mobile pun bisa dengan mudah dilahap juga dengan pengaturan maksimal.
Lalu soal baterai, kapasitasnya 4.600 mAh, dan dengan penggunaan aktif pun sulit untuk menghabiskan baterai Mi 11 dalam satu hari. Kecuali tentunya dipakai bermain game dalam waktu yang lama.
Pengisian baterainya bisa dilakukan lewat charger 55W GaN yang disertakan dalam paket penjualannya. Ini pun charger yang mewah, karena menggunakan teknologi gallium nitride, yang membuat charger berukuran lebih kecil dibanding biasanya.
Pengisian baterai dari kosong sampai penuh dalam waktu kurang lebih 50 menit. Ada juga opsi pengisian secara wireless yang daya maksimalnya adalah 50W, yang sayangnya tak bisa kami uji karena unit charger wireless 50W yang belum tersedia.
Kamera dan kesimpulan ada di halaman berikutnya
Kamera
Untuk fitur kamera Mi 11, kami akan mengulasnya secara lebih lengkap pada artikel yang berbeda. Namun yang jelas, kamera belakang Mi 11 ada tiga, dengan kamera utama 108 MP, kamera ultra wide 13 MP dan kamera telemacro 5 MP.
Xiaomi juga membenamkan banyak sekali fitur fotografi dan videografi untuk membantu penggunanya memberi efek-efek menarik pada hasil foto dan video dari Mi 11, dan Xiaomi sendiri memang menggunakan slogan 'Movie Magic' untuk Mi 11 ini karena berbagai fitur tersebut.
Kesimpulan
Dengan harga nyaris Rp 10 juta, Mi 11 punya tampilan dan performa yang sangat menjanjikan. Secara singkat, performa dan tampilan Mi 11 menurut saya bisa dibandingkan dengan ponsel flagship lain yang dirilis pada 2021 ini.
Sayangnya saat ini HP flagship yang dirilis di Indonesia sampai saat ini baru ada jajaran Samsung Galaxy S21. Bahkan sampai artikel ini dibuat, belum ada HP lain -- flagship ataupun bukan -- yang menggunakan Snapdragon 888 di Indonesia.