Mengintip Ruang Kerja Pemburu Hoax Pemilu 2019
Hide Ads

FotoINET

Mengintip Ruang Kerja Pemburu Hoax Pemilu 2019

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 12 Apr 2019 05:50 WIB

Jakarta - Selama Pemilu 2019, Kominfo akan menggeber mesin Ais si pemburu hoax. Para operatornya pun ikut "lembur". Begini penampakan ruangan tempat mereka beraksi.

Ruang pengoperasian mesin Ais ini terletak di lantai 8 Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta. Akses ke lantai ini bisa menggunakan lift, tapi tidak bisa sembarang orang bisa masuk ke sini, butuh semacam "kartu sakti" agar bisa naik ke lantai 8. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Setelah berada di lantai paling atas Gedung Kementerian Kominfo ini, kalian akan langsung menjumpai lambang kementerian dengan tulisan Ais di bawahnya. Pintu masuk ada sebelah kanan setelah keluar lift. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Ketika hendak memasuki ruangan yang bernama mesin Ais itu, alas kaki juga harus dilepaskan terlebih dahulu. Pintu pertama ini juga tidak bisa dilalui sembarang orang, hanya yang memiliki akses yang dapat bikin pintu tersebut terbuka. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Pandangan visual ketika masuk pertama kali ke ruang pengoperasian mesin Ais, alat sensor internet yang telah disediakan Kominfo sejak dua tahun lebih lalu. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Kalian akan melewati sejumlah ruangan mulai dari SIS Admin Room, Small Conference, SOC Room, dan War Room. Khusus untuk War Room ini lebih terbatas lagi yang bisa memasukinya. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Sedikit penampakan dalam ruangan SOC. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Di ruangan mesin pengoperasian mesin Ais ini, tidak bisa memotret sembarangan, karena ada bagian yang dilarang untuk diabadikan ke dalam sebuah foto. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Selain SOC Room, War Room juga termasuk ruangan yang aksesnya terbatas, yang bisa masuk dengan persyaratan tertentu. Di samping itu, ada ruang verifikasi konten yang tidak bisa diakses sembarang orang. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Lalu, di mana mesin Ais berada? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pengarapan mengatakan mesin sensor internet itu ada di sini. "Oh, mesinnya nggak ada di sini. Kamu nggak tahu pastinya," kata Semuel beteka-teki. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Efektifkan, mesin Ais senilai Rp 211 miliar ini dapat mengatasi peredaran hoax, khususnya saat Pemilu 2019? Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

(/)