Ponsel China Jadi Sasaran Boikot di India Pasca Bentrokan Militer
Hide Ads

Ponsel China Jadi Sasaran Boikot di India Pasca Bentrokan Militer

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 19 Jun 2020 17:44 WIB
Bentrok India-China: Lembah Galwan, kawasan tinggi dan sangat dingin, mengapa diperebutkan?
Truk militer di daerah sengketa India dan China. Foto: BBC World
New Delhi -

Tewasnya 20 tentara India dalam bentrokan dengan militer China membuat situasi cukup tegang. Bahkan ajakan untuk memboikot produk asal China sempat trending di media sosial India.

Boikot produk China tentu juga menyasar ponsel asal Negeri Tirai Bambu. Tak mengherankan karena ponsel semacam Oppo, Xiaomi, Vivo atau Realme sangat populer di India.

Namun sejauh ini, dikutip detikINET dari First Post, ajakan tersebut dinilai masih percuma. Eksekutif senior di perusahaan ponsel China secara anonim mengatakan belum ada dampak penjualan produk mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dominasi ponsel China di India sangat kentara. Pada kuartal I 2020 menurut data biro riset IDC, 76% ponsel yang terjual di India adalah merek China. Samsung asal Korea Selatan kebagian 15,6%.

India memang merupakan pasar smartphone terbesar kedua bagi produsen asal China setelah negaranya sendiri. Total pada tahun silam, 152,5 juta unit smartphone buatan China dikapalkan ke India.

ADVERTISEMENT

Tarun Pathak selaku Research Associate Director di Counterpoint Research mengakui sentimen anti China memang meningkat. Akan tetapi konsumen India terlanjur bergantung pada ponsel China. Data mereka menunjukkan pengapalan ponsel China lebih tinggi dari data IDC.

"Kami yakin user smartphone India tak punya banyak pilihan karena 81% pengapalan di kuartal pertama 2020 adalah dari pemain smartphone China, naik dari 67% tahun sebelumnya," cetus dia.

"Pangsa pasar OEM lokal sekarang 1% saja dan hanyalah Samsung, Apple, yang menjadi alternatif kuat ponsel non China," papar Pathak.

mobil



(fyk/fay)