Bosnya Bos Lab Wuhan yang Kontroversial Akhirnya Bicara
Hide Ads

Bosnya Bos Lab Wuhan yang Kontroversial Akhirnya Bicara

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Kamis, 28 Mei 2020 12:13 WIB
Wuhan Instititure of Virology
Foto: Wuhan Institute of Virology
Jakarta -

Lab Wuhan yang kontroversial, identik dengan Profesor Shi 'Batwoman' Zhengli. Namun ada yang lebih bos dari dia, dan akhirnya buka suara soal virus Corona.

Orang ini adalah Direktur Wuhan Institute of Virology, Wang Yanyi. Dia lebih tinggi lagi jabatannya dari Shi Zhengli yang merupakan direktur departemen, bukan direktur institutnya secara keseluruhan.

Selama ini Shi Zhengli yang bicara dimana-mana. Shi Zhengli juga yang diincar oleh Pemerintah Amerika. Ini lantaran penelitian virus kelelawar memang menjadi tanggung jawab Zhengli.

Zhengli dianggap tahu soal virus Corona. Namun dia sudah beberapa kali membantah virusnya bocor dari laboratorium. Kini giliran Wang Yanyi yang sama-sama perempuan, buka suara kepada media di China.


"Cerita virus Corona berasal dari Wuhan Institute of Virology adalah rekayasa. Lembaga kami tidak tahu, meneliti atau menyimpan virus ini sebelumnya," kata Yanyi dilansir News.com Australia yang dilihat Kamis (28/5/2020).

Yanyi mengatakan pihaknya baru diberi sampel 30 Desember 2019. Setelah diteliti barulah mereka mengatakan ini adalah virus Corona baru.

"Faktanya, seperti orang lain, kami tidak tahu keberadaan virus ini. Bagaimana bisa dibilang ini bocor dari lab kalau kita tidak pernah punya?" kata dia.

Pemerintah AS sebelumnya selalu menuduh Lab Wuhan sebagai sumber kebocoran virus Corona. Sementara Zhengli mengatakan COVID-19 beda sekuens genetik dengan sampel yang ada di lab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Riset mereka (tim Shi Zhengli) adalah melacak sumber SARS. Genome SARS-CoV-2 cuma 80 persen sama dengan SARS. Jadi jelas berbeda," kata Yanyi.

Yanyi menegaskan pihaknya yakin virus Corona berasal dari hewan liar. Tapi mereka belum tahu virus apa saja yang bisa dibawa hewan liar di seluruh dunia dan dimana saja yang mirip dengan virus SARS-CoV-2.

"Masalah melacak asal virus adalah pertanyaan ilmiah yang butuh ilmuwan untuk menilainya berdasarkan fakta dan data ilmiah," pungkasnya.

Kebanyakan ilmuwan mengatakan COVID-19 yang sudah menulari 5,3 juta orang dan membunuh sekitar 342 ribu orang ini ditularkan dari kelelawar kepada manusia dengan perantara hewan yang dijual di pasar Wuhan.

ADVERTISEMENT

New Normal



(fay/rns)