Negara yang Punya Imunisasi BCG Lebih 'Kebal' Virus Corona
Hide Ads

Negara yang Punya Imunisasi BCG Lebih 'Kebal' Virus Corona

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Kamis, 09 Apr 2020 08:30 WIB
virus corona
Negara yang Punya Imunisasi BCG 'Lebih Kebal' Virus Corona (Foto: Getty Images/iStockphoto/wildpixel)
Jakarta -

Ilmuwan menemukan fakta mengejutkan. Tingkat kematian akibat virus Corona, lebih rendah di negara yang punya imunisasi BCG.

Tahu imunisasi BCG kan? Setiap anak di Indonesia melakukannya sebagai imunisasi terhadap TBC. Tapi ternyata tidak semua negara di dunia melakukannya dan rupanya jadi ada keterkaitannya dengan kekebalan menghadapi virus corona.

6 Ilmuwan dari Department of Biomedical Sciences, NYIT College of Osteopathic Medicine, New York Institute of Technology meneliti hubungan imunisasi BCG dan tingkat kematian akibat COVID-19. Dilihat detikInet, Kamis (9/4/2020) penelitian mereka baru dipublikasikan terbatas di medRxiv, yang artinya ada disclaimer belum peer reviewed atau penelaahan sejawat.


Mereka menjumpai fakta bahwa negara tanpa imunisasi BCG memiliki tingkat kematian lebih tinggi daripada yang punya imunisasi BCG. Negara tanpa imunisasi BCG yang diteliti adalah Italia, Amerika Serikat, Belanda dan Belgia.

Negara dengan imunisasi BCG punya tingkat kematian rata-rata 0,4-0,78 per satu juta penduduk. Negara tanpa imunisasi BCG punya tingkat kematian rata-rata 7,3-16,39 per satu juta penduduk atau lebih tinggi dari negara dengan imunisasi BCG.

Imunisasi BCG dan Virus CoronaImunisasi BCG dan Virus Corona Foto: (medRxiv)

Contoh perbandingan langsung adalah Italia tanpa imunisasi BCG punya tingkat kematian lebih tinggi akibat virus Corona dibandingkan Jepang yang punya imunisasi BCG.

Ada temuan lain, yaitu negara miskin dengan imunisasi BCG juga punya tingkat kematian akibat COVID-19 lebih rendah dari negara kaya tanpa imunisasi BCG. Tingkat ekonomi dan populasi juga jadi pertimbangan para peneliti karena terkait dengan akses terhadap layanan kesehatan.

"Data kami menunjukan imunisasi BCG tampaknya mengurangi tingkat kematian akibat COVID-19," kata tim dalam paper mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Imunisasi BCG menurut tim, mungkin memberikan perlindungan jangka panjang ketika akhirnya ada virus corona. Nah, penelitian para ilmuwan tersebut baru sampai tahap ini. Sekali lagi, temuan awal ini memang harus diuji lebih lanjut oleh para pakar.

"Dibutuhkan percobaan menggunakan BCG untuk menentukan seberapa cepat imunitas dikembangkan untuk melindungi terhadap COVID-19," pungkas mereka.




(fay/fay)