Yayasan Bill Gates Danai Riset Untuk Alat Uji Virus Corona
Hide Ads

Yayasan Bill Gates Danai Riset Untuk Alat Uji Virus Corona

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 13 Mar 2020 21:39 WIB
Virus corona: Kapan vaksin virus corona tersedia?
Yayasan Bill Gates Danai Riset Alat Uji Virus Corona. Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Bill and Melinda Gates Foundation, yayasan milik Bill Gates bersama sang istri dilaporkan proyek untuk menemukan alat uji virus corona (COVID-19) tanpa harus keluar rumah.

Belum diketahui berapa nilai yang digelontorkan oleh yayasan ini untuk menciptakan alat yang dimaksud. Namun satu hal yang pasti, dana tersebut akan diberikan kepada Seattle Flu Study.

Seattle disebutkan sebagai daerah yang paling terdampak dari merebaknya COVID-19 saat masuk ke Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Scott Dowell, juru bicara terkait virus corona di Bill and Melinda Gates Foundation mengatakan, tujuan proyek ini untuk dapat memproses ribuan tes per harinya.

Alat tersebut untuk penguji bagi masyarakat yang khawatir mungkin telah terinfeksi virus ini dengan cara menyeka hidung dan mengirim sampel kembali yang nanti akan dianalisa lebih lanjut.

Untuk mengetahui hasilnya, diperlukan waktu satu hingga dua hari. Adapun untuk mereka yang dinyatakan positif, disarankan untuk mengisi formulir secara online guna menjawab pertanyaan terkait pergerakan mereka untuk membantu melacak penyebaran COVID-19.

"Salah satu hal terpenting dari sudut pandang kami, setelah mengerjakan ini adalah identifikasi orang yang positif virus tersebut, mereka dapat aman diisolasi dan dirawat dan identifikasi kontak mereka yang kemudian dikarantina," ujar Dowell kepada The Times dikutip Business Insider, Jumat (13/3/2020).

Belum jelas kapan proyek ini diluncurkan, akan tetapi pihak yayasan tersebut bergerak cepat untuk meningkatkan perangkat lunaknya dan menyelesaikan kuesioner online untuk mempersiapkan gelombang permintaan.

"Meskipun ada banyak hal yang harus diselesaikan, ini memiliki potensi yang sangat besar untuk mengubah gelombang epidemi," jelas Dowell.




(agt/fay)