Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Simulasi Mengerikan: Ini Dampak Jika Komet 3I/ATLAS Hantam Jakarta

Simulasi Mengerikan: Ini Dampak Jika Komet 3I/ATLAS Hantam Jakarta


Adi Fida Rahman - detikInet

Setiap 30 Juni, PBB memperingati Hari Asteroid Internasional. Peringatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dunia tentang asteroid dan dampaknya.
Simulasi Mengerikan: Ini Dampak Jika Komet 3I/ATLAS Hantam Jakarta Foto: detikcom/NASA
Jakarta -

Belakangan ini, jagat maya dihebohkan dengan kehadiran objek antarbintang misterius bernama Komet 3I/ATLAS. Meski NASA telah memastikan jalurnya aman saat melintasi Bumi, rasa penasaran publik tak terbendung.

Sebuah simulasi menggambarkan skenario ekstrem tentang apa yang bisa terjadi jika komet seukuran 3I/ATLAS menghantam kawasan padat penduduk, termasuk jika diasumsikan jatuh di area ikonik seperti Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

Perlu ditegaskan sejak awal, simulasi ini bukan prediksi nyata, melainkan eksperimen ilmiah untuk memahami potensi kehancuran akibat benda langit berukuran besar. Namun, hasilnya tetap memberikan gambaran mengerikan tentang betapa rentannya Bumi terhadap ancaman dari luar angkasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Komet 3I/ATLAS?

Komet 3I/ATLAS merupakan objek antarbintang ketiga yang pernah terdeteksi melintas di tata surya, setelah Κ»Oumuamua dan 2I/Borisov. Objek ini pertama kali diamati oleh sistem survei ATLAS dan kemudian dipantau lebih lanjut menggunakan berbagai instrumen canggih, termasuk Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan analisis awal, diameter 3I/ATLAS diperkirakan berada di kisaran 440 meter hingga 5.600 meter. Komet ini melaju dengan kecepatan sangat tinggi, sekitar 221.000 kilometer per jam, dan akan keluar dari tata surya dengan kecepatan yang relatif sama setelah melintas.

NASA dan komunitas astronomi internasional menegaskan bahwa lintasan 3I/ATLAS aman dan tidak mengarah ke Bumi.

Simulasi Komet Hantam JakartaSimulasi Komet Hantam Jakarta Foto: Screenshot detikINET

Simulasi Dampak: Jika Komet Hantam Monas

Meski aman, rasa penasaran publik mendorong munculnya simulasi hipotetis menggunakan alat seperti Neal Fun Asteroid Impact Simulator, yang kerap dipakai untuk edukasi ilmiah. Dalam simulasi tersebut, pengguna memasukkan parameter komet besar yang menghantam kota besar dengan sudut sekitar 45 derajat.

Karena keterbatasan alat, simulator hanya mampu menghitung objek dengan diameter maksimal 1.500 meter dan kecepatan hingga 100 kilometer per detik-angka yang justru lebih kecil dibanding estimasi ekstrem 3I/ATLAS. Namun, hasilnya tetap mencengangkan.

Jika diasumsikan komet tersebut menghantam kawasan Jakarta:

  • Terbentuk kawah selebar 62 KM dengan kedalaman 1.000 meter
  • Potensi korban tewas mencapai 18.582.921 orang
  • Dampak ledakan tersebut setara dengan 11.185 Gigaton TNT
  • Energi yang dilepaskan lebih besar daripada letusan terakhir Yellowstone.
  • Dampak sebesar ini terjadi rata-rata setiap 34 juta tahun sekali.
  • Bola api raksasa dapat menyapu area luas dan memicu kebakaran masif
Simulasi Komet Hantam JakartaSimulasi Komet Hantam Jakarta Foto: Screenshot detikINET

Dampak Global yang Lebih Luas

Bukan hanya kehancuran lokal, ilmuwan menilai tabrakan komet besar berpotensi memicu:

  • Gangguan iklim global akibat debu dan material yang terlempar ke atmosfer
  • Penurunan suhu global sementara (impact winter)
  • Disrupsi ekonomi, pangan, dan sistem sosial dunia
  • Gangguan jangka panjang terhadap kehidupan manusia

Karena simulasi menggunakan parameter yang lebih kecil dari estimasi maksimal 3I/ATLAS, dampak nyata-jika benar-benar terjadi-bisa jauh lebih luas dan parah.

Jika tertarik mencoba simulasi komet besar menghantam kota kamu, bisa klik link di sini.




(afr/afr)







Hide Ads