Dilansir detikINET dari Phone Arena, Sabtu (21/12/2019) program tersebut bernama OnePlus Security Research Center (OneSRC). Tidak tanggung-tanggung jumlah insentif yang ditawarkan mencapai USD 7.000 atau sekitar Rp 97 juta.
Baca juga: OnePlus Bakal Pamer HP Konsep di Kota Judi |
Tapi nominal tersebut hanya tersedia untuk "kasus khusus". Sebagian besar bug yang berhasil dilaporkan bisa mendapat USD 500-1.500, tergantung ukuran dan tingkat keparahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah OnePlus ini sebenarnya tidak mengejutkan, mengingat beberapa tahun terakhir keamanan produk mereka sempat terkompromi.
Sebut saja pada tahun 2017 ketika ditemukannya celah backdoor di beberapa ponsel OnePlus yang memungkinkan software berbahaya untuk menerobos keamanan ponsel. Kemudian pada tahun 2018, situs OnePlus sempat dibobol yang kemudian membuat detail kartu kredit milik 40.000 pengguna terancam bahaya.
Untungnya, ponsel flagship terbaru mereka, OnePlus 7 tidak dilaporkan memiliki celah keamanan sebesar kasus sebelumnya. Program bug bounty ini tentu diharapkan bisa mendeteksi bug dan celah keamanan sebelum berhasil dieksploitasi pihak tidak bertanggung jawab.
(vmp/afr)