Kementerian Teknologi dan Sains China mengumumkan, pihaknya sudah membentuk dua tim untuk mengawasi riset dan studi 6G. Pembentukan tim ini secara resmi menandai upaya pemerintah setempat untuk mengakselerasi pengembangan teknologi jaringan generasi keenam tersebut.
Dikutip dari Quartz, Jumat (8/11/2019), tim ini terdiri dari 37 ahli dari universitas, institusi sains dan korporasi yang akan memberikan masukan kepada pemerintah dalam berbagai keputusan terkait dengan 6G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaringan 5G di China sendiri baru digelar secara penuh baru-baru ini. Mengingat wilayah dan penduduknya yang masif, komersialisasi jaringan 5G di China disebut yang terbesar di dunia.
Sejumlah konsumen masih gusar terkait kecepatan dan harga yang diberlakukan. Padahal dengan download tembus 1 Gbps, jaringan 5G digadang-gadang akan mengakselerasi mobil otomatis dan lain-lain. Namun saat ini, kecepatannya belum sesuai angan-angan.
Isu lain adalah tentang harga. Layanan 5G dengan kuota 30 GB harganya 125 yuan per bulan (sekitar Rp 250 ribu) yang disebut lebih mahal dari sebelumnya. Belum lagi untuk dapat menikmati 5G, ponselnya harus kompatibel dan banderol harganya saat ini masih tinggi.
(rns/fay)