Ternyata pabrikan asal Taiwan itu tengah melakukan perubahan fokus bisnis ponselnya, yaitu dengan berfokus pada perangkat-perangkat flagship, seperti Zenfone 6 dan ROG Phone, yang penggunanya relatif kecil dan spesifik, berbanding terbalik dengan ponsel menengah ke bawah yang volume penjualannya tinggi.
"Kami melakukan perubahan fokus bisnis, dari yang tadinya mengejar angka market share, kini kami berfokus untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari end user dengan ROG Phone dan Zenfone 6," ujar Muhammad Firman, Head of Public Relation & e-Marketing Asus Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang terakhir, setelah ini nggak ada lagi. Sampai ada perubahan strategi lagi dari pusat," tambahnya.
Tak adanya ponsel baru yang diluncurkan Asus ini memang membuat mereka tertendang dari lima besar pabrikan ponsel di Indonesia. Padahal, Asus sempat berjaya ketika mereka mulai merilis seri Zenfone di Indonesia.
"Kami sempat ada di posisi ke-2 dalam hal penjualan per kuartal," kata Firman.
Saat itu, Zenfone generasi pertama dan Zenfone 2 saking populernya malah bisa dibilang menjadi ponsel gaib. Yaitu karena peminatnya banyak dan ketersediaan stok di pasaran cukup terbatas.
(asj/fyk)