"Saya tuh inget ada yang 'bilang ibu jari netizen lebih kejam dari ibu kota'. hal itu yang selalu nyangkut di kepala saya, jadi ya ini menggunakannya untuk hal positif," jelas Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik Facebook di Indonesia.
Ruben mengatakan pengguna Facebook yang masif dan aktif ini harus lebih bijak menggunakan ponsel. Selain itu, ia berharap kerjasama antar sektor bisa lebih mudah memberi dampak positif pengguna medsos di Indonesia tanpa ada bully atau hal negatif lainnya yang terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu di tempat yang sama, Nahar, SH, MSi, Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan bahwa pengguna medsos yang besar di Indonesia ini tetap harus bisa menjaga dan memenuhi hak-hak anak.
"Kita tahu menuju 2030 SDGs hal ini menjadi tantangan terbaru kita, pengguna medsos di Indo mungkin terbesar dan banyak nilai positif yang bisa kita dapatkan tapi tak jarang kita jadi korban dari kegiatan bermedsos,"
"Kita harus pastikan anak kita tidak melakukan hal yang melanggar hak," sebutnya.
Selain itu, Amber Hawkes selaku Safety Policy Manager Facebook Asia-Pasific menjelaskan hal serupa. Menurutnya, senada dengan perubahan era, misi Facebook pun mengalami pergeseran.
"Tujuan Facebook membangun komunitas, kita melakukan agar orang nyaman dan aman untuk terkoneksi," cetusnya. Karena itu, Facebook membangun kedekatan bersama komunitas kesehatan mental seperti Into The Light atau Sudah Dong!
(fyk/fay)