Pesawat Jepang Sukses Mendarat Lagi di Asteroid
Hide Ads

Pesawat Jepang Sukses Mendarat Lagi di Asteroid

Aisyah Kamaliah - detikInet
Jumat, 12 Jul 2019 11:22 WIB
Asteroid Ryugu. Foto: Dok. The Next Web
Jakarta - Lembaga antariksa Jepang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa pada asteroid Ryugu untuk kedua kalinya sebagai bagian dari misi untuk mengungkap asal usul tata surya.

Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) melaporkan kabar tersebut melalui media sosial mereka pada Rabu pagi waktu setempat.

"Keadaan pesawat ruang angkasa (Hayabusa 2) normal dan urutan pendaratan dilakukan sesuai jadwal. Manajer Proyek Tsuda telah menyatakan bahwa pendaratan ke-2 berhasil," tulis mereka pada Twitter resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Setelah berhasil mendarat di asteroid, Hayabusa 2 direncanakan mengambil beberapa sampel bagian dalam permukaan asteroid yang mana diharapkan bisa membawa kabar terang mengenai evolusi tata surya.


Tentu saja ini sebuah pencapaian luar biasa. Ryugu sendiri hanya memiliki luas di bawah 3.000 kaki atau 914 meter dan mengorbit puluhan juta mil dari Bumi. JAXA mengatakan jika operasil berhasil akan jadi pertama kalinya wahana antariksa membawa sampel dari permukaann asteoid.

Pesawat ruang angkasa ini pertama kali tiba di asteroid pada Juni 2018 dan mendarat bulan Februari lalu. Pada bulan April, dilakukan ledakan kecil pada di permukaan untuk mengumpulkan sampel penelitian.

Hayabusa 2 akan meninggalkan Ryugu di Desember 2019 dan kembali ke Bumi akhir tahun 2020 dengan muatan sampel untuk dianalisis. Bila berhasil balik ke Bumi sesuai jadwal, hal ini akan jadi misi pertama yang membawa kembali sampel dari asteroid kelas C, yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.


John Bridges, profesor ilmu keplanetan di University of Leicester, Inggris, mengatakan bahwa misi Hayabusa 2 menarik karena status kelas-C Ryugu. Kelas-C adalah jenis asteroid yang paling umum diketahui.

"Satu hal yang saya cukup yakin adalah misi ini akan memberikan sejumlah hasil yang tidak terduga," kata Bridges yang dikutip detikINET dari CNN.


(ask/fyk)