Ini merupakan bagian dari babak pendanaan Seri F yang tengah dibuka oleh startup besutan Nadiem Makarim itu. Sebelumnya, Go-Jek juga sudah mengumumkan pihaknya mendapatkan investasi dari Mitsubishi Motors Corp, Mitsubishi Corp, dan Mitsubishi UFJ Lease & Finance Co sebagai bagian dari babak pendanaan yang sama.
Tidak diketahui berapa besar nominal yang didapat Go-Jek dari kedua investasi itu. Meski demikian, hal ini tentu meningkatkan potensinya untuk terus melakukan ekspansi setelah Februari lalu mereka dilaporkan sudah mengumpulkan lebih dari USD 1 miliar dari nama-nama besar seperti Google, Tencent, dan JD.com.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Google, JD, dan Tencent Suntik Dana Go-Jek |
Walau nominal investasi terbaru ini tak diumbar, namun tidak demikian dengan arah Go-Jek dalam memanfaatkan suntikan dana tersebut. Kerja sama dengan SCB akan memungkinkan penyedia jasa ride-hailing tersebut untuk meningkatkan layanan finansialnya, sebagaimana detikINET kutip dari Bangkok Post, Kamis (11/7/2019).
Lebih lanjut, Sarat Ruttanaporn, co-president SCB, mengatakan bahwa keputusan yang diambil pihaknya untuk berkolaborasi dengan Go-Jek akan memperluas peluang bisnis di bidang perbankan digital. Ia pun juga menargetkan untuk dapat menerima ROI (return on investment) yang positif dari pendanaan ini.
Mengingat pendanaannya datang dari bank Thailand, maka bukan tidak mungkin Get, nama Go-Jek di Negeri Gajah Putih, yang bakal memanfaatkan investasi tersebut, atau paling tidak menerima porsi besar. Mengingat arah pendaannya akan menyasar layanan finansial, maka Get Pay bisa jadi bakal lebih besar nantinya.
Get Pay sendiri merupakan dompet digital layaknya Go-Pay di sini. Ia dapat diisi ulang pengguna melalui aplikasi perbankan lokal seperti Kasikornbank (KBank) dan SCB bank.
Hal ini tentunya dapat membuka peluang bagi Go-Jek untuk terus bersaing di Thailand. Terlebih, Michael Araneta, associate vice-president IDC Financial Insights, mengatakan kawasan Thailand akan mencakup 20% dari total pasar ride-hailing di seluruh Asia Tenggara.
Menarik untuk ditunggu bagaimana kiprah Go-Jek ke depan. Apa lagi, saingannya di sana bukan hanya Grab, jika bicara soal siapa yang lebih kuat untuk menjadi super app.
Di Negeri Gajah Putih juga ada yang namanya Line Man. Sesuai namanya, ia merupakan joint venture yang dibentuk aplikasi messaging Line dengan KBank. Sekadar info, KBank juga salah satu investor untuk Grab, dan telah menggelontorkan dana sekitar USD 50 juta tahun lalu.
Berdasarkan keterangan di lama Google Play Store miliknya, Line Man menyediakan jasa pesan-antar makanan, ride-hailing, kirim barang, hingga berbelanja. "Dengan keterlibatan perusahaan besar di Grab, Go-Jek, dan Line, jelas sudah bahwa kompetisi super app telah tiba di Thailand," kata Michael.