Misi NASA ke Bulan, Artemis, dan Astronot Perempuan
Hide Ads

Misi NASA ke Bulan, Artemis, dan Astronot Perempuan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Rabu, 15 Mei 2019 13:36 WIB
Ilustrasi Bulan. (Foto: Ian Forsyth/Getty Images)
Jakarta - NASA sudah mencanangkan target untuk bisa kembali mengirimkan astronot ke Bulan pada tahun 2024. Misi ini baru saja dinamai Artemis.

Nama Artemis dipilih karena karena mengacu pada dua hal dalam mitologi Yunani. Pertama, Artemis merupakan saudara kembar Apollo yang menjadi nama misi pertama NASA menuju Bulan, yang dimulai 50 tahun yang lalu.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan kedua adalah karena Artemis merupakan dewi Bulan. Hal ini penting karena dalam misi mendatang NASA juga berniat untuk mendaratkan astronot wanita pertama ke permukaan Bulan.

Nama misi Artemis ini diumumkan NASA lewat media sosialnya menyusul pengumuman tambahan anggaran dana sebesar USD 1,6 miliar untuk misi NASA ke Bulan. Administrator NASA Jim Bridenstine juga sempat menyebutkan nama ini saat berbicara dengan jurnalis.



"Saya rasa ini sangat indah bahwa 50 tahun setelah Apollo, program Artemis akan membawa pria selanjutnya - dan wanita pertama - ke Bulan," kata Bridenstine seperti dikutip detikINET dari TechCrunch, Rabu (15/5/2019).

"Saya memiliki anak perempuan berusia 11 tahun, dan saya ingin ia bisa meligat dirinya dalam peran yang sama seperti perempuan selanjutnya yang pergi ke Bulan," sambungnya.




Dipilihnya nama Artemis juga menarik, karena selain merupakan dewi Bulan, ia juga merupakan dewi perburuan. Teman berburunya bernama Orion, sama dengan wahana antariksa yang sedang dikembangkan NASA untuk membawa astronot menuju Bulan dan Mars.

Nama Artemis juga telah digunakan dalam beberapa misi antariksa dan juga untuk menamai fitur-fitur di permukaan Venus dan Bulan. Tapi sepertinya baru kali ini Artemis menjadi nama sebuah proyek antariksa papan atas.




Tonton juga video NASA Beri Gaji Rp 263 Juta, Pekerjaannya Hanya Tidur:

[Gambas:Video 20detik]

(vim/krs)