Pada 3 bulan pertama 2019, Apple menjual iPhone senilai USD 31 miliar. Pendapatan dari iPhone mencakup 53,5% dari total revenue Apple di kuartal fiskal keduanya. Tahun lalu di periode yang sama, persentasenya lebih tinggi, 61,4%.
Artinya, ada penurunan revenue yang berasal dari iPhone. Itu dipengaruhi nilai penjualan iPhone yang anjlok 17%. Tapi Apple sudah punya cara baru mempertahankan performa bisnis, yakni melalui produk software maupun layanan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Duh, Penjualan iPhone Anjlok 17% |
CEO Apple, Tim Cook, menyatakan ada dua bisnis besar dan terus tumbuh, yaitu Apple Services semacam Apple Music dan iCloud. Lalu bisnis wearable yang meliputi gadget semacam AirPods serta Apple Watch.
"Ini adalah kuartal terbaik kami untuk bisnis layanan, dengan pendapatan mencapai USD 11,5 miliar," sebut Cook yang dikutip detikINET dari CNBC.
Berarti, bisnis Services itu naik 16% dibanding periode sebelumnya tahun silam. Memperkuat bisnis tersebut, Apple belum lama ini memperkenalkan Apple TV Channels dan Apple TV+. Juga ada kartu kredit.
Dan Ives, analis dari Wedbush, mengestimasi bahwa layanan streaming Apple bisa meraup 100 juta pelanggan dalam 3 tahun ke depan. Di sisi lain, penjualan gadget 'sampingan' bisa makin kuat, mengingat ada 900 juta pengguna aktif iPhone.
Jadi bisa disimpulkan bahwa iPhone masih memegang peran besar dalam bisnis Apple. Namun di sisi lain, Apple masih punya banyak cara agar konsumen membuka dompetnya lebih besar. (fyk/fyk)