Gangguan ini ternyata menjadi berkah bagi pesaing layanan messaging milik Facebook. Seperti Telegram, yang dikabarkan mendapat 3 juta pengguna baru dalam 24 jam ketika Facebook cs down.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pesannya, Durov memang tidak menjelaskan alasan mengapa Telegram tiba-tiba mendapatkan jutaan pengguna baru. Tapi ia terlihat menyinggung Facebook yang ingin mengalihkan fokus mereka menuju privasi.
"Bagus. Kami memiliki privasi yang sebenarnya dan ruang yang tidak terbatas untuk semua orang," sambungnya.
Sumber dari Telegram mengatakan kepada TechCrunch bahwa tumbangnya Facebook merupakan salah satu kemungkinan yang mendorong jutaan pengguna baru untuk bergabung dengan Telegram. Ia mengatakan gangguan seperti ini selalu mendorong pengguna baru. Tapi ia juga menambahkan bahwa orang-orang semakin paham atas praktik Facebook terkait privasi data pengguna.
Setahun yang lalu, Telegram sendiri mengumumkan bahwa mereka telah memiliki 200 juta pengguna aktif bulanan.
(vim/krs)