Kata Pengamat soal Ponsel Layar Lipat Samsung Galaxy Fold
Hide Ads

Kata Pengamat soal Ponsel Layar Lipat Samsung Galaxy Fold

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 21 Feb 2019 14:00 WIB
Galaxy Fold. Foto: Muhamad Imron Rosyadi/detikINET
Jakarta - Galaxy Fold dipamerkan Samsung bersamaan dengan peluncuran trio Galaxy S10. Apa kata para pengamat teknologi soal ponsel layar lipat itu? Sebagian besar ternyata positif, terutama karena desainnya yang berbeda.

"Samsung akhirnya menunjukkan pada dunia yang tanpa keraguan merupakan sebuah lompatan selanjutnya dari desain handset mobile, Galaxy Fold, smartphone lipat mainstream pertama," tulis Jeremy White, kolumnis teknologi di Wired yang dikutip detikINET.

Shara Tibken dari Cnet menyatakan bahwa penampilan Galaxy Fold menuai kekaguman saat didemokan di ajang Unpacked 2019 di San Francisco. Galaxy Fold memang menjadi penyegaran di saat desain smartphone seperti mentok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Desain ponsel jadi cukup stagnan selama bertahun-tahun. Perubahan terbesar adalah layar lebih besar memenuhi bagian depan. Beberapa ponsel menyingkirkan sidik jari tradisional dan hampir semua model high end mengusung beberapa kamera. Tapi pada dasarnya masih perangkat persegi panjang dari kaca dan metal. Galaxy Fold berbeda," tulis Shara.
Komentar Pengamat Soal Ponsel Layar Lipat Galaxy Fold Galaxy Fold. Foto: Muhamad Imron Rosyadi/detikINET

Ketika ditutup, Galaxy Fold tampak seperti smartphone biasa walau layarnya tidak penuh, dengan ukuran 4,6 inch resolusi HD+ Super Amoled. Saat direntangkan, Galaxy Fold menjadi seperti tablet, berkat bentang layar 7,3 inch.

Galaxy Fold baru permulaan. Para vendor smartphone besar seperti Huawei, Xiaomi sampai LG sudah mempersiapkan ponsel layar lipat yang mungkin meluncur tahun ini.

"Layar lipat pada akhirnya akan menjadi sesuatu yang besar. Kita telah mencapai batas fisik soal apa yang bisa dilakukan di layar tunggal, tapi orang ingin lebih. Satu-satunya cara praktis untuk memenuhinya adalah dengan layar lipat," kata Bob O'Donnel, analis di Technalysis Research.




Samsung tentu yakin Galaxy Fold mampu berbicara banyak. "Galaxy Fold adalah perangkat yang belum pernah ada sebelumnya. Ini adalah smartphone, tablet, dan kamera yang serbaguna," tutur Justin Denison, Senior Vice President Samsung.

Tapi memang dengan harga nyaris USD 2.000, smartphone ini terlalu mahal bagi banyak orang. Mungkin generasi selanjutnya bakal lebih murah.

"Fakta bahwa orang mengeluhkan harganya berarti banyak orang sebenarnya ingin tapi tidak dapat membelinya. Generasi kedua gadget ini akan laris manis," tulis seorang pengguna Reddit.


(fyk/krs)
Berita Terkait