Dan hal tersebut baru saja sukses dituntaskan. Dua robot penjelajah itu berhasil mendarat di asteroid bernama Ryugu akhir pekan lalu, sehari pasca diluncurkan oleh kendaraan antariksa Hayabusa2.
Baca juga: Menimbang Kelayakan Pluto Jadi Planet Lagi |
"Masing-masing rover beroperasi dengan normal dan akan mulai melakukan observasi terhadap permukaan Ryugu," ujar juru bicara JAXA, sebagaimana detikINET kutip dari The Guardian, Senin (24/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Robot tersebut perlu untuk, paling tidak, mencapai ketinggian 15 meter. Kemudian, rover ini akan tetap berada di posisi itu sampai 15 menit agar dapat mengobservasi karakteristik fisik asteroid Ryugu.
![]() |
Untuk mendukungnya, Hayabusa2 akan mengirim 'bom' yang akan meledak di atas asteroid tersebut dan melontarkan 2 kg misil tembaga dengan tujuan membuat kawah kecil di permukaan Ryugu. Nantinya, dari kawah tersebut, duo rover itu bisa mengambil material-material yang belum terpapar angin maupun radiasi.
Selain itu, kendaraan antariksa tersebut juga akan meluncurkan penjelajah lain bernama MASCOT (mobile asteroid surface scout) sebagai bantuan lainnya. Robot tersebut akan fokus dalam melakukan observasi terhadap permukaan asteroid.
Diharapkan misi ini dapat menguak proses evolusi yang terjadi pada Bumi secara lebih mendalam. Salah satunya adalah mengenai elemen apa yang dihasilkan oleh luar angkasa dalam membantu memberikan kehidupan di Bumi.
JAXA mengklaim bahwa kesuksesan ini merupakan yang pertama di dunia. Ya, mereka jadi badan antariksa perdana yang mampu mengirim rover dengan kemampuan untuk bergerak di atas permukaan asteroid, bukan NASA maupun Roscosmos.
Rencananya, JAXA menjadwalkan bagi Hayabusa2 untuk kembali lagi ke Bumi pada 2020. Saat itu, pesawat luar angkasa tersebut diharapkan sudah bisa membawa sampel dari asteroid ke Planet Biru ini untuk diteliti lebih lanjut.
(mon/krs)