Mengenal Proxima Centauri b, Planet yang Diklaim NASA Bisa Dihuni
Hide Ads

Mengenal Proxima Centauri b, Planet yang Diklaim NASA Bisa Dihuni

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Senin, 17 Sep 2018 16:33 WIB
Gambar Reka Planet Proxima Centauri b (Foto: NASA.gov)
Jakarta - NASA mengklaim Proxima Centauri b sebagai planet yang bisa dihuni karena mendukung kehidupan organisme di dalamnya. Mau tahu lebih banyak soal planet itu?

Baru-baru ini NASA mengumumkan temuan mengenai exoplanet bernama Proxima Centauri b. Menurut Badan antariksa Amerika Serikat tersebut, jika planet di luar tata surya itu memiliki kemungkinan menyokong kehidupan organisme melalui kehadiran sumber air di permukannya.

Hasil observasi itu dipublikasikan dalam laporan berjudul Habitable Climate Scenarios for Proxima Centauri b with Dynamic Ocean. Anthony Del Genio, ilmuwan dari NASA Goddard Institute of Space Studies, adalah yang bertanggung jawab memimpin penelitian itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Sejak ditemukan pada Agustus 2016, planet berbatu yang memiliki massa 1,3 kali lebih besar dari Bumi ini memang diduga cukup hangat untuk memiliki air di permukannya. Hipotesis itu pun tampak semakin mendekati kebenaran.

Lewat penelitian itu, Proxima Centauri b diklaim dapat mempertahankan keberadaan sumber air berbentuk cairan di atas permukaannya. Kemampuannya itu pun diklaim dapat dilakukan dalam berbagai kondisi, sehingga meningkatkan potensinya untuk menjadi tempat tinggal bagi sebuah organisme hidup.


Wah! Exoplanet Ini Diklaim Bisa Dihuni, tonton videonya di sini:

[Gambas:Video 20detik]



"Pesan utama dari simulasi yang kami lakukan adalah terdapat peluang yang baik bagi planet tersebut untuk bisa dihuni," ujar Del Genio.

Selain diduga memiliki air berbentuk cairan di permukaannya, exoplanet ini sejatinya memang berada di zona layak huni berdasarkan posisinya terhadap planet yang diorbitnya. Bintang itu sendiri bernama Proxima Centauri, yang berada 4,2 tahun cahaya dari Bumi, atau sekitar 40 triliun km.


Meski demikian, masih banyak yang belum diketahui mengenai Proxima Centauri b. Del Genio sendiri yang mengakui hal tersebut.

"Pertama, kami tidak tahu apakah Prox b memiliki atmosfer. Tanpa itu, kehidupan tidak akan eksis," ucapnya, sebagaimana detikINET kutip dari Universe Today, Senin (17/9/2018).

Lalu, hal yang kedua soal bintang yang diorbit oleh Proxima Centauri b. Proxima Centauri adalah bintang kelas M, atau disebut juga kurcaci merah.

"Bintang ini lebih kecil dan tidak sepanas Matahari, jadi planet harus sangat dekat dengan bintang seperti ini untuk mendapat cahaya demi terbentuknya iklim yang mendukung kehidupan di dalamnya," katanya.

Jaraknya dengan bintang yang diorbitnya pun dianggap terlalu dekat. Hal ini membuatnya mendapat gaya tarik yang terlalu besar.


Akibatnya, sebelah sisinya akan terus menghadap ke bintangnya dalam waktu yang lama, sedangkan sisi satunya gelap gulita. Hal tersebut berlaku pada Bulan terhadap Bumi, sehingga muncul istilah "The Dark Side of the Moon".

De Genio mengatakan, ia memperkirakan resonansi orbitalnya berada di perbandingan 3:2. Itu berarti, planet tersebut melakukan rotasi hanya sebanyak tiga kali setiap menyelesaikan dua orbit. Untuk satu kali orbit, lamanya hanya sekitar 11 hari di Bumi.

"Ketiga, bintang kelas M cenderung sangat aktif di masa awal kemunculannya, serta sangat panas dan terang. Bisa jadi, jika Prox b sempat bisa dihuni, ia mendapat panas berlebih dan mulai kehilangan air yang dimilikinya sebelum kehidupan mulai terbentuk," tutur De Genio.


(mon/krs)