Sekelompok peneliti baru saja merilis sebuah laporan yang menyimpulkan bahwa Bumi memliki lebih dari satu Bulan. Hal tersebut berdasarkan banyaknya objek-objek antariksa yang tertarik masuk ke dalam orbit Planet Biru ini.
Lantas, apa yang mereka lakukan? Sebagaimana Bulan, mereka juga mengitari planet yang kita semua huni ini. Hal ini membuat para peneliti menyebutnya sebagai micro-moon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami merujuknya sebagai temporarily captured objects (TCO) atau temporarily captured flybys (TCF). Melihat diameter yang dimilikinya, tepat juga jika objek ini disebut sebagai micro-moon," tulis laporan tersebut.
Lalu, apakah micro-moon dapat terlihat dari langit Bumi? Jawabannya adalah tidak. Jangankan dilihat dari sini, melacak keberadaannya saja sulit.
Para peneliti mengatakan objek-objek yang merupakan asteroid mungil ini sangat sulit ditemukan karena mereka hanya berada di orbit Bumi dalam waktu singkat. Sampai saat ini, baru ada satu objek selain Bulan yang berhasil ditemukan sedang berada di orbit Bumi, yaitu pada 2006.
Biasanya, setelah masuk ke dalam orbit Planet Biru ini, asteroid tersebut akan terlontar kembali. Setelah meninggalkan Bumi, maka mereka akan mencari planet-planet lain.
Tim yang beranggotakan para peneliti dari berbagai negara ini percaya jika sejumlah micro-moon bisa saja mengitari Bumi di waktu-waktu tertentu. Menggunakan metode yang dtulis dalam laporan tersebut, para peneliti ini percaya jika mereka mampu melacak dan menentukan lokasinya pada tahun depan.
"Begitu semua ini dijalankan, bisa jadi akan membuka eksplorasi ke Tata Surya. Micro-moon ini akan menjadi batu loncatan pertama," tulisnya, sebagaimana detikINET kutip dari The Next Web, Minggu (19/8/2018).
Sekadar informasi, tim peneliti ini beranggotakan tujuh orang. Mereka adalah Robert Jedicke (AS), Bryce T. Bolin (AS), William F. Bottke (AS), Monique Chyba (AS), Grigori Fedorete (Finlandia), Mikael Granvik (Swedia), serta Hodei Urrutxua (Spanyol). (rns/rns)