Untuk Apa Saja Dana Riset Miliaran Dolar Huawei?
Hide Ads

Untuk Apa Saja Dana Riset Miliaran Dolar Huawei?

Moch Prima Fauzi - detikInet
Jumat, 31 Agu 2018 20:30 WIB
Foto: Jabbar Ramdhani/detikINET
Jakarta - Raksasa teknologi asal China, Huawei, getol menggelontorkan penghasilannya untuk urusan riset dan pengembangan (R&D). Pada 2017 lalu Huawei diketahui memakai dana sekitar Rp 175 triliun dan di pertengahan tahun ini mereka menambahnya menjadi Rp 219 triliun hingga Rp 292 triliun (USD 15-20 miliar).

Menurut Reuters, dana miliaran dolar tersebut dipersiapkan Huawei karena perusahaan berambisi menjadi pemimpin dalam penerapan teknologi 5G. Huawei mengalokasikan sekitar 20-30% dari jumlah itu untuk penelitian sains dasar, naik dari sebelumnya sebesar 10%.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Huawei memiliki 14 R&D dan 36 Joint Innovation Center di seluruh dunia, salah satunya berada di Beijing. Pada 2017 ada lebih dari 2.000 paten yang diajukan ke Uni Eropa. Dari lebih dari 2.000 paten itu, Huawei memiliki lebih dari 74 ribu item.

Melalui situs resminya, Huawei mengumumkan beberapa fokus perusahaan yang didorong oleh investasi di bidang R&D. Dalam bisnis jaringan telekomunikasi, Huawei berfokus memanfaatkan kekuatannya dalam layanan solusi 5G yang juga Intent-Driven Networks, data center cloud, dan lainnya.

Di bisnis ini, perusahaan berusaha menyediakan solusi jaringan cloud dan mengoneksikan lebih banyak orang, perangkat, dan infrastruktur jaringan. Huawei juga memiliki bisnis di bidang enterprise. Di ranah ini mereka menyediakan inovasi platform kepada pemerintahan dan industri yang meliputi solusi ICT, IoT, kecerdasan buatan (AI) dan big data.
Di sektor consumer, Huawei pun melahirkan banyak teknologi. Selama 2018 ini, perusahaan mengungkap sejumlah pencapaiannya.



Huawei menginovasi teknologi pada kamera smartphone melalui peluncuran Huawei seri P20. Seri P20 Pro memiliki tiga kamera utama yang memiliki konfigurasi 40 MP (RGB/berwarna), 20 MP (monokrom), dan 8 MP (tele). Hasil inovasinya ini pun menempatkan kamera P20 Pro sebagai yang paling gahar di situs DxOMark.

P20 Pro juga menyajikan desain ponsel yang mewah lewat balutan gradasi warna di bagian cover belakangnya. Hal ini juga bisa terlihat pada Huawei Nova 3i. Selain itu, Huawei Nova 3i juga telah dibekali teknologi pengamanan Face Unlock seperti di seri P20 Pro.

Selain kamera dan desain, Huawei turut mendongkrak performa perangkatnya dengan keberadaan GPU Turbo. Melalui teknologi ini mereka berusaha menghadirkan akselerasi pemrosesan antara OS EMUI, GPU dan juga GPU. Dengan GPU Turbo, pemrosesan grafis pada ponsel Huawei dikatakan lebih hemat daya.

Huawei juga melahiran notebook pertamanya yang memiliki desain FullView. Bernama MarteBook X Pro, notebook ini punya bingkai layar tipis sehingga lebih leluasa dalam hal visual.

Dengan sejumlah inovasi yang dihasilkan dari investasi R&D, pada pertengahan tahun ini Huawei juga membukukan revenue sebesar CNY 325,7 miliar, naik 15% dari periode yang sama tahun lalu. (mul/mpr)