Padahal seperti diketahui, aksesoris Apple Watch, earphone AirPods, dan speaker pintar HomePod menjadi salah satu sumber pendapatan yang menguntungkan bagi Apple.
Walaupun produk unggulan Apple seperti iPhone dan komputer Mac dibebaskan dari tarif, produk aksesorisnya justru terancam oleh dampak dari perang dagang antara AS dan China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena produk aksesoris tersebut dibuat di China dan dikenai bea masuk yang lebih tinggi, Apple bisa dengan terpaksa menaikkan harga produk-produk tersebut di AS untuk mengimbangi bea masuk. Jika tidak, Apple harus siap menerima penurunan margin keuntungan.
Perang tarif ini dapat membahayakan bisnis Apple, mengingat pertumbuhan penjualan iPhone yang semakin melambat dan semakin meningkatnya pendapatan yang diterima dari penjualan aksesoris.
Analis Neil Cybart memperkirakan, pendapatan yang diperoleh Apple dari produk aksesoris meningkat sebesar 38% menjadi USD 3,8 miliar di kuartal ini. Sedangkan pendapatan yang diperoleh dari iPhone hanya meningkat sebesar 17% dari tahun ke tahun menjadi USD 29,1 miliar.
"Seiring berjalannya waktu, tidak dapat dihindari bahwa produk selain iPhone akan menjadi lini produk nomer tiga yang membawa pendapatan terbesar bagi Apple," ujar Cybart, seperti dikutip detikINET dari CNBC, Kamis (2/8/2018).
Firma pengamat pasar Canalys juga memperkirakan bahwa Apple menjual 3,5 juta Apple Watch di kuartal kedua tahun 2018. Gambaran ini mengalami peningkatan sebesar 30%, dengan lebih dari setengah produk tersebut terjual di Amerika Utara.
"Jika ada perubahan di harga, tentu saja itu akan berdampak pada permintaan," ujar Analis Canalys, Vincent Thielke. (rns/rns)