Sahamnya Meroket, Apple Kian Dekati USD 1 Triliun
Hide Ads

Sahamnya Meroket, Apple Kian Dekati USD 1 Triliun

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Kamis, 02 Agu 2018 12:33 WIB
Logo Apple. Foto: Ari Saputra
Jakarta - USD 201,50, atau sekitar Rp 2,9 juta, itu adalah nilai saham Apple saat penutupan pasar bursa di Amerika Serikat pada Rabu (1/8) lalu. Artinya, nilai saham perusahaan asal Cupertino, California, Amerika Serikat tersebut sudah meroket hingga 5,89% hanya dalam 24 jam.

Saat penutupan pasar bursa sehari sebelumnya, nilai saham Apple berada di level USD 190,29 (Rp 2,7 juta). Peningkatan itu tak lain dipicu oleh laporan keuangannya sepanjang Kuartal III 2018 yang berhasil melampaui prediksi Wall Street, sebagaimana detikINET kutip dari Reuters, Kamis (2/8/2018).


Torehan USD 201,50 pun jadi rekor tertinggi yang pernah dicapai perusahaan bentukan Steve Jobs dan Steve Wozniak tersebut. Hal itu sekaligus membuatnya semakin dekat dengan valuasi USD 1 Triliun. Kini, dengan nilai sahamnya itu, Apple ditaksir sudah bernilai USD 973 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, untuk menjadi perusahaan publik asal AS pertama yang mencapai kapitalisasi pasar USD 1 triliun, nilai saham Apple harus mencapai USD 206,49 per lembar. Sekarang, salah satu vendor smartphone terbesar di dunia itu harus memiliki nilai saham sebesar USD 207,04 untuk merengkuh milestone tersebut.

Hal tersebut bercermin pada laporan terbarunya kepada Securities and Exchange Comission (SEC). Akhir Juni lalu, mereka memperdagangkan sebanyak 4.842.917.000 lembar saham. Kini, per 20 Juli, hanya ada 4.829.926.000 lembar saham Apple yang diperdagangkan secara publik.


Dengan semakin sedikitnya bagian yang diperdagangkan, maka nilai saham Apple otomatis harus lebih tinggi untuk mencapai market cap pada angka USD 1 triliun. Diperkirakan, hingga pasar bursa hari ini ditutup, nilai saham perusahaan yang didirikan pada 1976 itu akan tetap berada di kisaran USD 201.

Menarik untuk ditunggu kapan Apple mampu mencapai milestone tersebut. Dengan tren postif pada pergerakan nilai sahamnya dalam sebulan terakhir, bisa dibilang hanya tinggal menunggu waktu saja bagi mereka untuk mendapat predikat perusahaan publik asal AS pertama pemilik kapitalisasi pasar USD 1 triliun. (mon/rns)