Perusahaan yang didirikan pada 1995 tersebut mengumumkan dua versi baru dari Yahoo Mail, masing-masing dioptimalisasi untuk peramban mobile dan perangkat berbasis Android Go.
Disasarnya perangkat Android Go menyiratkan mereka mengincar pasar di negara berkembang, mengingat sistem operasi tersebut memang diterapkan pada ponsel low end. Terlebih, Yahoo Mail sudah tersedia melalui 46 bahasa sehingga lebih memudahkan menjangkau berbagai pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang dengan ponsel entry-level mungkin memiliki kapasitas memori yang lebih kecil. Bahkan, beberapa ada yang memiliki perangkat bersama atau meminjam milik keluarganya untuk mengakses email. Ini memang diarahkan ke pasar-pasar berkembang," ujar Joshua Jacobson, Senior Director of Product Management Yahoo Mail.
Yahoo tak sendirian mengincar pasar-pasar berkembang. Nama -nama seperti Twitter, LinkedIn, Facebook, dan Google pun memiliki produk-produk masing-masing yang didesain khusus bagi konsumen di pasar berkembang. Bukannya tanpa sebab, pasar ini diperkirakan akan tumbuh lebih dari 50% pada 2025 nanti, berdasarkan data dari GSMA.
Karena menyasar pasar berkembang dengan ponsel low-end, aplikasi Yahoo Mail pada perangkat berbasis Android Go hanya memiliki ukuran 10 MB. Selain itu, aplikasi ini dioptimalkan untuk mengurangi penggunaan RAM saat kapasitas tersisa sudah di bawah 50 MB, sebagaimana detikINET kutip dari TechCrunch, Kamis (21/6/2018).
Selain itu, pembaruan ini juga merupakan salah satu usaha mereka dalam mengatasi stagnansi pada pertumbuhan jumlah penggunannya. Yahoo mengatakan bahwa pihaknya hanya berhasil menambah sekitar dua juta user dalam kurun waktu setahun terakhir.
Kini, mereka memiliki 227,8 juta user aktif bulanan, dengan total 26 miliar email dikirim tiap harinya. Angka tersebut bisa dibilang cukup kecil jika dibandingkan dengan Gmail milik Google yang dilaporkan memiliki 1,4 miliar user terhitung pada April lalu.
Simak video berikut untuk melihat Yahoo Mail baru:
(mon/fyk)