Dalam beberapa tahun terakhir, agresifnya sejumlah pemain utama, seperti Vivo, Oppo, hingga Samsung terus meningkatkan pangsa mereka untuk merajai pasar ponsel pintar di Indonesia.
Melihat kondisi tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mendukung penuh apabila smartphone merek lokal membentuk asosiasi agar bisa terus bersaing di rumah sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, Rudiantara mengatakan bahwa secara regulasi, pemerintah tidak akan membuat kebijakan yang hanya ditujukkan kepada individu perusahaan, melainkan pemerintah lebih menyasar kepada sektor.
"Regulasi harus mengarah ke sektor, bukan perusahaan. Jadi, kami tidak bisa memberikan keringan pajak ke perusahaan tapi ke industri," sebutnya.
Sementara itu, Advan yang merupakan salah satu brand nasional mengungkapkan rasa antusiasnya. Disampaikan oleh Marketing Director Advan Tjandra Lianto, bahwa pihaknya menginisiasi pembentukan asosiasi vendor lokal ini.
Sementara itu, pabrik Advan yang terletak di Semarang, menurut Tjandra, dapat menjadi landasan optimis pihaknya untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Sekarang ini Advan berada di peringkat ketiga pangsa pasar Indonesia dengan penguasaan sebesar 7,7%," ucapnya.
Pabrik yang memiliki luas area sekitar 15 ribu meter persegi ini mampu memproduksi perangkat, mulai dari smartphone hingga tablet sampai 30 ribu unit per harinya. Advan berencana dalam waktu dekat ini untuk memperluas area produksinya itu, begitu juga soal kapasitas 'kelahiran' perangkatnya. (asj/asj)