SpaceX sukses meluncurkan roket Falcon 9 yang membawa satelit pemburu planet anyar milik NASA, yaitu TESS (Transit Exoplanet Survey Satellite). Hal ini sekaligus menandai keberhasilan perusahaan antariksa besutan Elon Musk tersebut dalam menyelesaikan misi prioritas utama pertama yamg diembannya dari NASA.
Berdasarkan keterangan dari cuitan Twitter milik badan antariksa Amerika Serikat, Falcon 9 sukses meluncur pada pagi tadi sekitar pukul 05.55 WIB dari Space Launch Complex 40 di Cape Canaveral, Florida. Pendorong roket tersebut pun sudah terpisah dari bagian atas roket dan mampu kembali ke Bumi dengan selamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan dari akun Twitter milik NASA, main engine cutoff (MECO), sukses dilakukan sekitar 10 menit setelah peluncuran.
Bagian bawah Falcon 9 berhasil mendarat dengan aman secara otomatis di titik pendaratan yang mengapung di Samudera Atlantik, sebagaimana detikINET kutip dari Reuters, Kamis (19/4/2018). Kemampuan tersebut memungkinkan pendorong roket ini dapat digunakan kembali dalam penerbangan berikutnya.
Selain itu, akun Twitter milik badan antariksa Amerika tersebut juga menginformasikan bahwa satelit TESS sudah terpisah sempurna dari bagian atas Falcon 9 di orbit rendah Bumi sekitar 50 menit pasca roket lepas landas. Tak lama kemudian, hal tersebut diikuti dengan keberhasilan TESS dalam membuka panel surya sebagai sumber energi utama satelit tersebut.
Meski sempat ditunda penerbangannya, SpaceX dan NASA awalnya menjadwalkan peluncuran TESS Senin lalu, keberhasilan ini akan menandai awal dari perjalanan satelit tersebut dalam mencari ratusan ribu exoplanet yang tidak menutup kemungkinan mampu menyokong kehidupan seperti di Bumi. Misi tersebut ditargetkan terealisasi dalam waktu dua tahun setelah dilakukan penyesuaian posisi TESS di orbit pada dua bulan perdananya di antariksa. (fyk/fyk)