Hari ini seharusnya menjadi salah satu momen bersejarah bagi NASA dalam meluncurkan satelit pemburu planet anyarnya yang bernama Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS). Sayangnya, kendala teknis harus menunda penerbangan satelit tersebut ke orbit Bumi.
Hal tersebut diungkapkan oleh SpaceX sebagai penyedia roket yang akan memboyong TESS ke antariksa. Berdasarkan keterangan yang ditulis SpaceX melalui akun Twitter-nya, pihaknya masih perlu melakukan analisis GNC (Guidance, Navigation, and Control) untuk menjamin keselamatan penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih dalam kicauan yang sama, perusahaan antariksa besutan Elon Musk tersebut kini tengah berusaha untuk melangsungkan peluncuran TESS pada Rabu (18/4/2014) waktu setempat.
Untuk tempat peluncurannya masih sama, yaitu Space Launch Complex 40 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, mengingat roket Falcon 9 yang digubakan dalam peluncuran sudah ditempatkan di landasan pacu tersebut.
Sedangkan pihak NASA, melalui situs resminya, menyebutkan bahwa satelit pemburu planet anyar mereka sudah dalam kondisi prima dan siap untuk diluncurkan Rabu mendatang.
Sebelumnya, TESS dijadwalkan untuk diterbangkan pada Senin (16/4/2018) pukul 18:32 ET (Eastern Time), atau Selasa (17/4/2018) pukul 06:32 WIB pagi tadi.
Standing down today to conduct additional GNC analysis, and teams are now working towards a targeted launch of @NASA_TESS on Wednesday, April 18.
β SpaceX (@SpaceX) April 16, 2018
Falcon 9 and @NASA_TESS are vertical on Space Launch Complex 40 at Cape Canaveral Air Force Station in Florida. Weather is 80% favorable for today's launch at 6:32 p.m. EDT, 22:32 UTC. pic.twitter.com/eEgVxT24No
β SpaceX (@SpaceX) April 16, 2018
(fyk/fyk)