Kepastian tersebut disampaikan Menkominfo dalam kunjungan Kepulauan Anambas dan Kepulauan Natuna, yang keduanya masuk ke dalam area Palapa Ring paket barat.
"Target akhir 2018 ini secara konstruksi sudah selesai, sehingga memasuki 2019 tidak ada kabupaten maupun kotamadya yang tidak terhubung internet kecepatan tinggi," ujar Rudiantara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudiantara mempersilakan operator seluler membangun jaringannya di wilayah non-komersil secara bisnis, usai pemerintah menggelar backbone sepanjang kurang lebih 2.200 kilometer.
"Dengan demikian, akses jaringan bisa dirasakan siapapun," ucapnya.
Palapa Ring adalah proyek pembangunan tulang punggung kabel serta optik di wilayah non-komersil. Proyek nasional tersebut dibagi ke dalam tiga paket, yakni barat, tengah, dan timur.
Sejauh ini Palapa Ring paket tengah sudah mencapai 75% tahap pembangunan konstruksi. Sedangkan progres Palapa Ring paket timur sudah mencapai 40%.
Paket barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau sampai dengan Pulau Natuna dengan total panjang serat optik lebih 2.200 kilometer.
Untuk paket tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara sampai dengan Kepulauan Sangihe-Talaud dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 kilometer.
Sedangkan paket timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Barat, dan Papua sampai dengan pedalaman Papua dengan total panjang serat kabel optik sekitar 6.300 kilometer.
Proyek Palapa Ring ini juga dibangun untuk infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah non-komersial demi pemerataan akses pita lebar (broadband) di Indonesia, tepatnya di 57 kabupaten yang tidak layak secara finansial tapi layak secara ekonomi.
Pembangunan Palapa Ring oleh pemerintah ini dilakukan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sesuai Perpres no. 38 Tahun 2015 dengan konsep Build-Own-Operate-Transfer (BOOT). (rns/rns)