Bupati Anambas Curhat WhatsApp Lemot ke Menkominfo
Hide Ads

Bupati Anambas Curhat WhatsApp Lemot ke Menkominfo

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 26 Mar 2018 16:43 WIB
Kunjungan Menkominfo ke Anambas. (Agus Tri Haryanto/detikINET)
Anambas - Layanan telekomunikasi, khususnya akses internet, tak hanya menjadi kebutuhan di perkotaan saja, namun juga masyarakat yang berada di wilayah pulau terdepan, seperti di Kepulauan Anambas.

Pengalaman itu menjadi bahan curhatan Bupati Anambas Abdul Haris, ketika warganya mengalami kesulitan untuk berkomunikasi melalui layanan pesan singkat, WhatsApp.

Curhatan tersebut disampaikan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang melakukan kunjungan kerja terkait proyek Palapa Ring Barat di Kepulauan Anambas dan Kepulauan Natuna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Bupati Curhat ke Menkominfo: Di Anambas WhatsApp LemotFoto: Agus Tri Haryanto/inet


Abdul menuturkan, setidaknya ada 255 pulau di Kepulauan Anambas, di mana 98% wilayah ini merupakan lautan, maka tak heran masyarakatnya banyak berprofesi sebagai nelayan. Di samping itu, telekomunikasi menjadi unsur yang penting di Anambas ini.

"Telepon itu susah, apalagi WhatsApp itu sampai putar-putar ratusan kali, baru itu keluar (terkirim)," ujar Abdul di Kepulauan Anambas, Senin (26/3/2018).

Untuk itu, Abdul berharap adanya proyek Palapa Ring Barat yang merupakan pembangunan jaringan kabel fiber optik, dapat mengatasi persoalan komunikasi di Anambas.

"Adanya Palapa Ring ini kami berharap bisa mengatasi persoalan komunikasi antar masyarakat nelayan yang ada di laut pada saat mereka bekerja mencari nafkah dengan (komunikasi) keluarganya yang ada di darat," tuturnya.



Mendapat curhatan tersebut, Menkominfo menjawab bahwa Palapa Ring Barat akan mengatasi persoalan tersebut. Proyek tersebut disampaikannya telah rampung dibangun Februari kemarin.

"Hak akses telekomunikasi sekarang beda tapi sudah berbasis internet. Palapa Ring Barat sudah beroperasi dan masyarakat sudah bisa menikmati," ucapnya.

Rudiantara mengakui bahwa jangkauan dari Palapa Ring Barat ini masih terbatas. Maka dari itu, ia meminta kepada Pemerintah Daerah untuk mempermudah izin operator seluler bila ingin membangun infrastruktur telekomunikasi di wilayahnya.

"Saya berharap internet ini ditarik ke tempat lain, itulah peran operator. Saya juga minta kepada pak bupati dan jajarannya, kalau mau ada operator yang minta izin (bangun infrastruktur), permudah izinnya," ungkap pria yang akrab disapa Chief RA ini.

Bupati Curhat ke Menkominfo: Di Anambas WhatsApp LemotFoto: Agus Tri Haryanto/inet


Proyek Palapa Ring Barat dibangun kabel fiber optik bawah laut maupun daratan sepanjang kurang lebih 2.200 kilometer.

Adapun kota-kota atau kabupaten yang dilalui Palapa Ring Barat adalah Dumai, Bengkalis, Siak, Tebing Tinggi, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Bembam (Batam), Tarempa, Ranai, Singkawang, Kualatungkal, dan Daik Lingga.



Penggelaran kabel Palapa Ring Barat resmi dimulai pada bulan Agustus 2017 dan selesai pada bulan Maret 2018. Penggelaran Kabel terbagi menjadi dua tahap sebagai berikut:

Tahap pertama

- segmen Tanjung Bembam Batam - Tarempa (sepanjang 369 km)
- segmen Tarempa - Ranai (322 km); segmen Ranai - Singkawang (352 km)
- segmen Sekanah Daik Lingga - UQJ Bintan Tanjung Bembam (199 km)

Tahap kedua

- Batam - Karimun - Tebing Tinggi - Bengkalis - Siak
- segmen Daik Lingga - Kuala Tungkal.

(fyk/rou)