Pakar manajemen dari universitas Yale, Jeffrey Sonnenfield menyatakan akan sangat sulit mendepak Zuck. "Tentu saja dia tidak akan sukarela mengundurkan diri," kata Jeffrey yang dikutip detikiNET dari CNBC.
"Dia tidak bertanggungjawab kepada siapapun," tandasnya, seraya menambahkan kalau Zuck mengendalikan sampai 60% saham Facebook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka sembunyi. Mereka mengandalkan pengacara. Seharusnya mereka menunjukkan tanggungjawab," kritik Jeffrey.
Seandainya Zuck lengser, meski sangat sulit terjadi, Jeffrey menilai ada dua sosok yang bisa menggantikannya. Keduanya sekarang duduk di dewan direksi Facebook, takni mantan CEO American Express Kenneth Chenault dan Erskine Bowles, mantan direktur Morgan Stanley.
Namun demikian di pihak lain, investor Jason Calacanis justru menilai Sandberg yang lebih cocok jadi CEO Facebook. "Dia komunikator yang lebih baik dan dia lebih memahami bagaimana mengendalikan masalah," ujarnya.
Seperti diberitakan, Cambridge Analytica adalah perusahaan yang menjalankan pengolahan data untuk kampanye Donald Trump pada Pilpres AS 2016. Belakangan terkuak kalau perusahaan itu mungkin melakukan kecurangan dalam informasi dari whistleblower bernama Robert Mercer, mantan pegawainya.
Ia mengatakan data jutaan user Facebook dikoleksi melalui aplikasi thisisyourdigitalife, buatan akademisi Cambridge University bernama Aleksandr Kogan. Kejadian ini memangkas valuasi Facebook hingga puluhan miliar dolar.
Tonton juga video saat Zuckerberg bicara soal kegagalannya:
(fyk/rou)