Karena seperti diketahui, beberapa orang masih menggunakan cara konvensional dengan memotong kartu SIM-nya yang lama agar bisa mendapatkan MicroSIM yang diinginkan. Ini dilakukan ketimbang harus ribet-ribet menukarnya.
Menurut Giesecke & Devrient, penemu serta produsen Nano SIM Card, bahwa metode dengan cara konvensional akan sulit dilakukan. Sebab kartu Nano SIM mempunyai ketipisan hingga 15% dari kartu SIM generasi sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, jikapun dipotong dalam ukuran yang sama, ketebalan akan berbeda. Artinya, kartu tersebut tidak bisa masuk ke dalam slot Nano SIM.
Di Indonesia sendiri, operator Tanah Air sudah siap memproduksi Nano SIM ini. Mereka mengakui menyiapkan kartu ini untuk menyambut iPhone 5 yang akan menyambangi Indonesia secara resmi.
Ini artinya bila ada pemilik iPhone 5 lokal yang sudah membeli sebelum kehadiran resminya ke Indonesia, maka mau tidak mau harus bersabar.
Saat ini status iPhone 5 sudah di berada balai pengujian Kementerian Kominfo untuk mendapatkan sertifikasi. Untuk proses uji sertifikasi biasanya akan memakan waktu 30 hari.
(tyo/ash)