Tumbangnya WhatsApp selama lebih berjam-jam membuat dua miliar penggunanya di seluruh dunia sulit berkomunikasi. Pengguna yang tidak sabar menunggu layanan WhatsApp pulih langsung berpindah ke platform lain, salah satunya Signal.
Signal mengatakan mereka mendapatkan jutaan pengguna baru saat layanan WhatsApp, Instagram, Facebook dan Messenger tumbang selama lebih dari enam jam. Signal bahkan sempat kewalahan menghadapi lonjakan pengguna baru.
"Jutaan orang baru bergabung dengan Signal hari ini dan sistem pesan dan panggilan kami telah aktif dan berjalan tapi beberapa orang tidak bisa melihat semua kontak mereka muncul di Signal," kata Signal dalam cuitan di Twitter, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (5/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang bekerja keras untuk memperbaikinya," sambungnya.
Twitter yang menjadi tempat pelarian pengguna WhatsApp, Instagram dan Facebook yang kebingungan juga digunakan untuk mempromosikan Signal. Dua sosok teknologi penting, CEO Twitter Jack Dorsey dan whistleblower Edward Snowden, ikut turun tangan mengajak followers-nya pindah ke Signal.
Ini bukan pertama kalinya Signal dipilih sebagai aplikasi perpesanan alternatif oleh pengguna WhatsApp. Saat WhatsApp mengenalkan kebijakan privasinya yang kontroversial, pengguna yang tidak ingin menerima kebijakan ini ramai-ramai pindah ke Signal karena dianggap lebih aman dan mengutamakan privasi.
Tapi bukan berarti layanan Signal tidak pernah mengalami gangguan. Pada 27 September lalu, layanan Signal sempat down sekitar tiga jam karena gangguan hosting.
Selain Signal, platform lain yang diuntungkan dari tumbangnya WhatsApp adalah Telegram. Telegram memang tidak mengungkap berapa jumlah pengguna barunya yang mendaftar saat WhatsApp down, tapi mereka sempat menyindir WhatsApp lewat meme di Twitter.
(vmp/fay)