Proses merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) tinggal kurang dari sebulan lagi. Sudah sejauh mana proses tersebut berlangsung?
Senior Vice President Corporate Communication Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan bahwa saat ini kedua perusahaan masih menjalankan proses due diligence.
"Saat ini proses due diligence masih berlangsung. Jika ada perkembangan lebih lanjut sebelum periode negosiasi berakhir di Juni 2021, akan segera saya sampaikan," ucap Steve kepada detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Indosat: We Are 5G Ready! |
Sebagai informasi, due diligence atau diartikan uji tuntas ini adalah suatu kegiatan investigasi atau audit riwayat keuangan yang dilakukan menilai risiko hukum yang mungkin timbul terkait transaksi yang akan dilakukan oleh para pihak.
Sebelumnya, Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara eksklusif untuk potensi menggabungkan bisnis telekomunikasi antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia. MoU tersebut ditandatangani akhir Desember 2020.
Disebutkan periode eksklusivitas MoU ini berlaku hingga 30 April 2021. Hanya saja menjelang deadline, kedua perusahaan sepakat untuk memperpanjang sampai 30 Juni 2021. Selama itu pula, Tri dan Indosat dilarang untuk menjalin kerja sama dengan operator lain selama MoU tersebut berlaku.
Diketahui, Ooredoo memiliki sekitar 65% saham Indosat. Sementara, di Indonesia Hutchison memiliki Tri yang dikelola PT Hutchison 3 Indonesia. Kesepakatan ini akan melibatkan penawaran tunai dan saham.
Terkait rencana merger antara Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia ini sebelumnya disambut positif oleh Menkominfo Johnny G. Plate.
"Kominfo menyambut baik usaha konsolidasi industri telekomunikasi dai Indonesia, dengan harapan bisnis telekomunikasi, seperti telepon seluler semakin efisien dan semakin kuat serta mampu mendukung program pemerintah 'Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia'," tutur Johnny.
Dengan terjadinya konsolidasi antar operator seluler ini, Menkominfo, diharapakan dapat memperkuat struktur permodalan, Sumber Daya Manusia, management dan kecepatan dalam pengambilan keputusan bisnis, khususnya Capex dan Opex dalam pembangunan infrasturktur TIK di wilayah kerja Non 3T yang saat ini belum selesai dibangun.
"Konsolidasi juga diharapkan dapat mendukung pemanfaatan teknologi baru dan dapat mengawali 5G deployment di Indonesia," ucapnya.
(agt/afr)